MAKALAH
“EVOLUSI”
Disusun Oleh :
MARIA
CRISTINA DEWI (NPM
: 1886206047)
TIANA ANUGRAH SALSABILLA
(NPM : 1886206045)
SUARDI (NPM
: 1886206054)
ROLEN (NPM
: 1886206043
)
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
ini dengan judul “EVOLUSI”
Tugas
ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi dan Antropologi. Dan
kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan
Yang Maha Esa, karena penyertaan dan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
2. Berterima
kasih juga kepada orang tua yang telah membantu dan memenuhi kebutuhan kami
maupun berbentuk materi, perhatian, nasihat, motivasi dan kasih sayang. Karena
tanpa bantuan dari mereka kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini.
3. Berterima
kasih juga kepada bapak Afdal, S.Pd, M.Pd selaku dosen
pembimbing mata kuliah Konsep
Dasar Biologi.
4. Berterima
kasih juga kepada pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu persatu yang turut
baik dalam membantu kelancaran dan penyelesaian makalah ini.
Makalah ini berisi uraian mengenai
materi dengan tema “EVOLUSI “.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan tambahan informasi kepada pembaca.
Kami juga berharap makalah ini dapat menjadi bahan referensi dan acuan dalam
penyusunan tulisan dengan topik yang
relevan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam isi maupun sistematis nya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini.
Samarinda, 7 Maret 2019
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.......................................................................................................
Daftar isi
..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
..................................................................................................
A. Latar
belakang ..........................................................................................................
B. Rumusan
Masalah .....................................................................................................
C. Tujuan
Masalah .........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
........................................................................................
A. Pengertian
Evolusi.........................................................................................
B. Teori
evolusi...................................................................................................
C. Mekanisme
Teori Evolusi...............................................................................
D. Fakta
Evolusi.................................................................................................
E. Teori
Evolusi Biologi yang Berkembang.......................................................
F. Cabang
Teori Evolusi biologi.........................................................................
G. Jenis-jenis
evolusi di alam..............................................................................
H. Faktor-faktor
yang mempengaruhi evolusi....................................................
I. Embriologi......................................................................................................
J. Teori
big bang atau ledakan...........................................................................
BAB III SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................
A. Simpulan
...................................................................................................................
B. Saran
.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Evolusi adalah proses
perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung sangat lambat dan dalam
waktu yang sangat lama. Evolusi juga merupakan perkembangan makhluk hidup yang
berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama dari bentuk
sederhana kea rah bentuk yang komplek.
Evolusi juga dapat di artikan proses
perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang sangat
lama. Selama, kehidupan berlangsung kejadian alam akan terus menyertai
aktivitas kehidupan setiap organisme yang ada di dunia.
Setiap saat berlangsung peristiwa-peristiwa alam yang erat hubungannya
dengan kelangsungan hidup organisme yang ada di dalamnya seperti banjir, gunung
meletus, wabah penyakit, tanah longsor, badai, angin topan, gempa bumi, dan
sebagainya.
Keaadan ini dapat di artikan bahwa alam
telah melakukan seleksi terhadap organisme yang ada di dalamnya. Apabila
organisme tersebut dapat beradaptasi, maka organisme tersebut akan dapat
bertahan hidup, tetapi bagi organisme yang tidak mampu beradaptasi maka
organisme tersebut akan bertahan hidup, tetapi bagi organisme yang tidak mampu
beradaptasi akan mati dan akhirnya punah. Peristiwa inilah yang disebut dengan
seleksi alam yang erat kaitannya dengan jenis spesies, macam varian, rantai
makanan, perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adaptasi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Pengertian evolusi?
2. Teori
evolusi ?
3. Mekanisme
teori evolusi ?
4. Fakta
evolusi ?
5. Teori
evolusi biologi yang berkembangan ?
6.
Cabang teori evoluasi
biologi ?
7.
Jenis-jenis evolusi di
alam ?
8.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi evolusi ?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa
mampu memahami Pengertian evolusi.
2. Mahasiswa
mampu memahami teori evolusi.
3.
Mahasiswa mampu memahami
mekanisme teori evolusi.
4.
Mahasiswa mampu
memahami fakta evolusi.
5.
Mahasiswa mampu
memahami teori evolusi biologi yang berkembang.
6.
Mahasiswa mampu memahami cabang teori
evolusi biologi
7. Mahasiswa
mampu memahami jenis-jenis evolusi di alam
8. Mahasiswa
mampu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN EVOLUSI
Evolusi
bersal dari bahasa Latin “Evolvere”
yang berarti “membuka gulungan”. Pengertian evolusi adalah suatu teori yang
mengemukakan hipotesis tentang perjalanan perkembangan suatu mahkluk hidup
sejak sel pertama hingga menjadi bentuk yang sekarang.
Evolusi
adalah peroses perubahan mahkluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu yang
lamacdari bentuk sederhana menjadi bentuk yang kompleks. Ada dua macam evolusi
yaitu evolusi progresif, yaitu perubahan yang menghasilkan spesies yang
memungkinkan melanjutkan kehidupan selanjutnya dan evolusi regresif yaitu
perubahan yang menghasilakn spesies yang tidak memungkinkan melanjutkan
kehidupan selanjutnya. Teori evolusi ditunjang adanya suatu fakta bahwa mahkluk
hidup mempunyai variasi dalam keturunannya, adanya homology di antara golongan makhluk hidup dan makhluk hidup dapat
mengalami mutasi gen atau mutasi kromosom, dan lingkungan selalu memberikan
seleksi terhadap mahkluk hidup. Untuk mempelajari evolusi mahkluk hidup dapat
dimbil contoh evolusi kuda, yaitu
nenek moyang kuda memiliki jari kaki 3 buah, karena selalu digunakan untuk lari
cepat, maka kuda sekarang hanya memiliki satu jari kaki karena seleksi alam.
Selain itu, untuk mempengaruhi perkembangan suatu mahkluk hidup dapat
dipelajari perubahan pertunbuhan/perkembangan meristem bunga pada hibiscus rosa-sinensis di musim
penghujan dan dimusim kemarau.
Pada
musim kemarau, hibiscus rosa-sinensis memperlihatkan bunga yang hanya memiliki
lima helaian mahkota, sedangkan pada musim penghujan seolah-olah menghasilkan
bunga dengan banyak mahkota bunga padahal tambahan mahkota banyak. Sebenarnya,
perubahan bentuk dari benang sari untuk mengatasi kelebihan air di musim
penghujan sehingga menjadi serupa mahkota yang disebut stanedium agar terjadi
penguapan yang banyak. Sebaliknya, di musim kenmarau atau sulit air, untuk
mengatasi kekurangan air, kembang sepatu tersebut mengubah stamenodium menjadi benang sari seperti biasanya,, sehingga helaian
mahkota yang tampak hanya lima helai saja. Evolusi merupakan ilmu yang
mempelajari perubahan yang berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan
massa dan tempat.
B.
TEORI
EVOLUSI
Biologi sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang bersangkutan dengan keadaan fisik organisme atau makhluk hidup
mengemukakan juga ide atau gagasan evolusi biologis (biologic evolution) yang
mana telah mengalami evolusi pula dalam sejarah perkembanganya. Evolusi biolois
sebagaimana dikenal dewasa ini telah berbeda dengan gagasan evolusi yang
dikemukakan oleh Aristoteles, Chevalier de Lamarc, dan Charles Robert Darwin.
Teori evolusi biologis mengemukakan
bahawa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil perkembangan evolusi
dari makhluk-makhluk hidup yang berbentuk lebih sederhana, bermula dari adanya satu
atau beberapa bentuk makhluk hidup sangat sederahan pada awal kehidupan di bumi
yang secara perlahan –lahan berkembang menjadi berbagai spesies. Terdapat
sejumlah bukti tidak langsung yang tidak lengkap dan penjelasan dari berbagai
cabang biologi yang dapat digunakan untuk mendukung gagasan evolusi. Biologi
sebagai ilmu pengtahuan alam memiliki metode induktif dalam memperoleh
kebenaran. Kebenara evolusi yang di peroleh dari penarikan kesimpulan secara
induktuf ini diterapakan berlaku umum terhapa semua organisme.
Biologi sebagai ilmu pengetahuan
alam pada umumnya mewadahi hal-hal yang rasional dengan di lengkapi buki-bukti.
Apa bila terdapat fenomena suatu peristiwa alam dikemukan gagasan yang dapat
menjelaskan fenomena tersebut dengan disertai bukti-bukti yang bias diuji,
gagasan hasil pengujian tersebut disebut hukum. Apabila hanya terdapat
bukti-bukti yang tidak langsung atau bukti-bukti yang tidak lengkap untuk
mendukung penjelasan rasional terhadap geja alam, maka gagasan telaahnya
disebut sebagai teori. Sedangkan apa bila gagasan itu sama sekali belum
disertai bukti yang diperlukan maka gagasan tersebut disebut sebagai hipotesa.
Dalam teori
asal usul kehidupan seperti :
1.
Teori Abiogenesis, makhluk hidup
berasal dari benda tak hidup tokoh pendukung ; Aris totles, Nedham.
2.
Teori Biogenesis, Mahkluk hidup
berasal dari mahkluk hidup tokoh pendukung ; Vrancesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, dan Louis Pasteur.
3.
Teori Cosmozoic, mahkluk hidup bumi
berasal dari spora kehidupan yang berasal dari luar angkasa.
4.
Teori penciptaan, mahkluk hidup diciptakan oleh Tuhan.
5.
Teori evolusi biokimia, asal mula kehidupan terjadi
bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfer tokoh pendukung ;
alexander oparin, Harold urey, Stanley miller.
6.
Teori evolusi biologi, mahkluk hidup tersusun dari zat
organik (asam amino) yang berasal dari lautan.
C.
MEKANISME TEORI EVOLUSI
Evolusi
didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hayutan genetik.
Sleksi alam merupakan sebuah proses yang menyababkan sifat terwaris yang
berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum
dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih
berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehinga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi, melalui kombinasi perubahan
kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan sleksi alam.
Sementara
itu, hanyutan genetic (bahasa inggris ; genetic drift) merupakan sebuah proses
bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi.
Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan
ketika suatu individu bertahan hidup dan bereporduksi. Walaupun prubahan yang
dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil perubahan ini akan berakumulasi
dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai
puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Mekanisme teori evolusi adalah
;
1. Sleksi alam : mahkluk hidup yang
mampu beradaptasi akan mampu bertahan hidup.
2. Mutasi gen : perubahan susunan DNA
dapat menimbulkan sifat baru.
3. Frekuensi gen dalam populasi
4. Perbandingan frekuensi gen dapat
mengalami perubahan, adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen dalam populasi
menjukkan adanya evolusi.
5. Hubungan antara waktu dengan
perubahan sifat organisme selama penciptaan mahkluk hidup telah terjadi proses
evolusi dalam waktu yang lama, proses tersebut menyebabkan terbentuknya
spesies-spesies baru.
D.
FAKTA
EVOLUSI
Dekomentasi fakta-fakta terjadinya
evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner.
Cabang ini juga mengembangkan dang menguji teori-teori yang menjelaskan
penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati
organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuan pada prtengahan abad
ke-19 bahwa sepesies berubah dari waktu ke waktu.
Namun, mekanisme yang mendorong
perubahan ini tetap tidak lah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh
Charles Darwin on the origin sepecies yang menjelaskn dengan detail teori
evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengn segera diikuti oleh penerima
teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam
membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkn satuan evolusi (gen)
dengan mekanisme evolusi (seleksi alam).
Kekuatan
penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus
menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip-prinsip
pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang
keanekaragaman hayati dibumi.
E.
TEORI
EVOLUSI BIOLOGI YANG BERKEMBANG
Meskipun teori evolusi selalu
diasosiasikan dengn Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioer telah
berakar sejak zaman Aristoteles. Namun denikian, Darwin adalah ilmuan pertama
yang mencetuskan teori evolusi yang
telah bnyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini,
teori Darwin mengenai evolusi yang
terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunits sains sebagai
teori terbaik dalam menjelaskan
peristiwa evolusi.
Saat
ini teori evolusi biologi tidak lagi identic dengan prototype Darwinisme dan
neo-darwinisme karena adanya tambahan beberapa cabang biologi seperti ginetika,embriologi,
ekologi, dan sebagainya. Berikut ini adalah bukti bukti evolusi :
1. Rekaman
fosil
Perubahan bentuk
fosil disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda.
2. Homologi
Semakin banyak
kemiripan organ ( Homolog ) antara sepesies semakin dekat hubungan kekerabatan
di antara sepesies tersebut.
3. Embriologi
perbandingan.
Embiro-embiro
mengulangi peroses evoluasi yang telah dialami nenek moyangnya.
4. Organ
vestigial
Pada beberapa
jenis mahkluk hidup terdapat organ-organ yang tidak fungsional, yang merupakan
peninggalan dari nenek moyangnya.
F.
CABANG
TEORI EVOLUI BIOLOGI
Teori evolusi kimia menurut Harold
urey (1893) menyatakan bahwa pada suatu saaat atmosfer bumi kaya akan molekul
zat seperti Metana (CH4), uap air (C2O), ammonia (NH2), dan karbon dioksida
(CO2) yang emuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energy radiasi sinar
kiosmis serta aliran listrik hallilintar terjadilaah reaksi diantara zat-zat
hidup. Teori evolusi kimia dari urey tersebut biasa dikenal dengan teori urey.
Menurut urey, zat hidup yang pertama
kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut
selama berjuta-juta tahun mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk
hidup. Menurut urey, terbentuknya mahkluk hidup dari berbagai jenis molekul zat
atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :
1. Kondisi
1: tersedianya molekul-molekul metana, ammonia, uap air, dan hydogren yang
sangat banyak di atmosfer bumi
2. Kondisi
2: adanya bantuan energy timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi
sinar kosmis yang menyebabkan zat-zattersebut bereaksi membentuk molekul zat
yang lebih besar
3. Kondisi
3: terbentuknya zat hidup yang paling sederhana yang susunan kimianya dapat
disamakan dengan susunan kimia virus
4. Kondisi
4: dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk
tadi berkembang menjadi sejenis organisme makhluk hidup yang lebiih kompleks.
G.
JENIS-JENIS
EVOLUSI DI ALAM
Evolusi Kosmik adalah evolusi yang
terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup. Evuolusi Organik adalah evolusi yang terjadi pada
lingkungan biotik pada makhluk hidup dari generasi ke generasi. Teori
evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang telah dikemukakan
para ahli, tetapi tampaknya belum satupun teori yang dapat menjawab semua fakta
dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup. Sejak abad ke-6
sebelum masehi, para ahli sudah mencoba mengemukakan pendapatnya tentang asal
usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada didunia, misalnya :
1. Anaximander
(500 SM)
Anaximander
mempercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang
pindah ke darat.
2. Empedocles
(495-435 SM)
Empedocles
Adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari Lumpur dan
tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Empedocles, makhluk-makhluk
pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk makhluk-makhluk ini berubah dan
makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik yang mampu bertahan hidup.
Pemikiran Empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan
mekanisme penting dalam evolusi.
3. Erasmus
Darwin
Dengan bukunya
“Zoomonia” yang intinya menyatakan kehidupan itu berawal dari asal mula yang
sama dan respons fungsional akan diwariskan kepada keturunannya.
4. Thomas
Robert Malthus
Dengan
bukunya “Essay on the principle of population as it Affect the future
Improvement of man kind “, yang intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan
antara penduduk dan bahan makanan. Selanjutnya muncullah kata-kata yang
digunakan oleh Darwin yaitu perjuangan untuk hidup (Struggle for Life).
5. Charles
Lyell
Dalam
bukunya “Principle of Geologi”, menyatakan bahwa bumi mengalami perubahan
terus-menerus karena pengaruh alam.
6. Georges
Cuvier (1769-1832)
Menyatakan bahwa pada setiap masa
diciptakan makhluk hidup yang berbeda. Teori ini disebut juga katastropisme.
H.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVOLUSI
Faktor – faktor yang mempengaruhi
evolusi adalah, sebagai berikut :
1. Perkawinan
Tak Acak
Pada kenyataannya, tidak ada
perkawinan yang benar-benar acak. Perkawinan umumnya dipengaruhi faktor
pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih merek jantan dengan bulu
ekor yang besar dan indah, dan manusia cenderung mengembangkan hewan atau
tumbuhan yang mengguntungkan sehingga akan terjadi kepunahan pada suatu
spesies.
2. Migrasi
Suatu
spesies dapat terasing dari spesies-spesies sesamanya & hidup didaratan
yang berbeda karena dipisahkan oleh suatu larutan, misalnya apa yang terjadi
pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup dipulau sangihe. Bila
Xylocopa nobilis dari pulau sangihe bermigrasi kedaerah manado dan terjadi
perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan Xylocopa dari manado, maka
akan terjadi perubahan gen pada generasi berikutnya, Sehingga dapat diartikan bahwa
migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma kebioma
yang lain (Bioma adalah sekelompok hewan atau tumbuhan yang tinggal disuatu
lokasi geografis tertentu).
3. Hanyutan Genetik (ingsut genetik)
Hanyutan
genetik merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi kegenerasi
berikutnya yang terjadi karena alel pada suatu keturunan merupakan sample acak
(random sample) dari orang tuanya, selain itu ia juga terjadi karena peranan
probatilitas (kemungkinan) dalam penentuan apakah suatu individu akan bertahan
hidup dan berproduksi atau tidak. Salah satu sebab dari hanyutan genetika
adalah founder effect. Founder, yang dalam bahasa inggris berarati penemu atau
pendiri mengacu pada sekelompok individu yang menempati tempat baru dan
membentuk koloni tersendiri. Koloni baru ini dapat memiliki frekuensi alel yang
berbeda dengan populasi induknya karena mereka menikah dengan sesame anggota
koloninya. Alel tertentu bisa menjadi lebih umum, sedangkan alel yang lain bisa
menjadi berkurang frekuensinya atau bahkan menghilang. Frekuensi gen akibat
hanyutan genetik amat sulit diprediksi karena bersifat acak. Bottleneck effect
juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya hanyutan genetika. Hal ini
terjadi jika banyak anggota populasi yang mati dan sisanya saling kawin hingga
jumlah populasinya kembali seperti semula. Hanyutan genetika dapat berakibatkan
buruk jika terjadi penurunan variasi gen. Penurunan variasi gen menyebabkan
suatu populasi menjadi rentan terhadap kepunahan apabila terjadi perubahan
lingkungan atau gaya hidup.
4. Seleksi Alam
Seleksi alam
merupakan proses dimana mutasi genetik yang meningkatkan keberlangsungan dan
reproduksi suatu organisme menjadi atau tetap/lebih umum dari generasi yang
satu kegenerasi yang lain pada suatu populsi. Ia sering disebut sebagai mekanisme
yang terbukti sendiri karna :
·
variasi
terwariskan terdapat pada dalam populasi organisme
·
organisme
menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
·
keturunan-keturunan
ini bervariasi dalam kemampuannya dalam bertahan dan berproduksi.
5. Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi
pada bahan genetik (DNA maupun RNA) baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi
titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen merupakan perubahan struktur
kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena pengaruh faktor luar alami
buatan.
6. Rekombinasi dan Seleksi
Rekombinasi
genetik adalah proses pemutusan seunting bahan genetik (biasanya DNA, namun
juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan molekul DNA
lainnya. Rekombinasi genetik berlangsung melalui perkawinan dan dapat
menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya. Percobaan seleksi yang
dilakukan W.L Johannsen tahun 1905 pada biji kacang merah kecil dan biji kacang
merah besar yang ditanam pada kondisi tanah yang sama menghasilkan biji-biji
yang besarnya bervariasi. Berdasarkan hasil percobaannya, Johannsen mengambil
kesimpulan bahwa seleksi alam dan lingkungan tidak berpengaruh pada proses
tejadinya variasi baru, karena kacang berbiji besar selalu menghasilkan
keturunan dengan sifat-sifat yang sama dengan induknya, begitu juga dengan kacang
yang berbiji kecil. Percobaan seleksi lainnya dilakukan oleh ahli-ahli
pertanian dari Universitas Illionis pada biji jagung berkadar minyak 4,7 % yang
ditanam dari generasi kegenerasi. Ternyata setelah genersi ke-50, biji jagung
menunjukkan kadar minyak yang berbeda-beda, ada yang naik 15,4% dan ada juga
yang berkurang 1 % . Dari percobaan ini disimpulkan bahwa seleksi jagung dapat
menghasilkan perubahan sifat. Perubahan ini menunjukkan bahwa rekombinasi
gen-gen yang terjadi akibat adanya perkawinan silang dapat menghasilkan variasi
pada generasi berikutnya.
I.
EMBRIOLOGI
Embriologi
atau ilmu embrio merupakan bidang ilmu yang mempelajari bagaimana sel tunggal
membelah dan berubah selama perkembangan untuk membentuk organisme
multiseluler. Proses ini dinamakan embriogenesis. Embriologi dapat dibagi dalam
beberapa jenis :
Ø Embriologi deskriptif, menjelaskan perihal yang terjadi
selama embriogenesis.
Ø Embriologi komparatif, pada organisme berbeda mengenai
kejadian perubahan yang terjadi selama proses evolusi.
Ø Embriologi eksperimental, memanipulasi embrio dalam
laboratorium untuk mengamati proses seluler dan biokimia.
J.
TEORI BIG BANG ATAU LEDAKAN BESAR
Teori Big
Bang atau ledakan besar adalah teori terbentuknya alam semesta yang paling
terkenal dan paling masuk akal. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini
berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian meledak dan
mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu.
Big Bang
adalah teori yang paling banyak didukunng oleh sederatan bukti ilmiah sehingga
dapat diterima oleh semua kalangan baik para ilmuwan maupun orang awam.
Uniknya, teori ini juga dapat menentukan akhir dari alam semesta.
Teori Big
Bang pertama kali ditemukan oleh Abbe Georges Lemaitre, seorang kosmolog asal
belgia pada tahun 1920-an. Menurutnya, alam semesta ini mulanya berasal dari
gumpalan superatom yang berbentuk bola api kecil dengan ukuran sangat kecil.
Gumpalan itu semakin lama semakin memadat dan memanas, kemudian meledak dan
memuntahkan seluruh isi dari alam semesta. Big Bang melepaskan sejumlah besar
energi di alam semesta yang kemudian berkembang hingga menjadi bentuk yang
sekarang ini dan akan terus berkembang.
Atom
hidrogen terbentuk bersamaan saat energi dari Big Bang meluas keluar. Atom
hidrogen tersebut terus bertambah banyak dan berkumpul membentuk debu dan awan
hidrogen atau biasa disebut nebula. Awan hidrogen tersebut bertambah padat dan
memanas hingga temperatur jutaan derajat celcius. Awan hidrogen ini menjadi
bahan pembentuk bintang-bintang di alam semesta. Setelah terbentuk banyak
bintang, bintang tersebut berkumpul membentuk kelompok yang kemudian disebut
galaksi. Dari galaksi, lahirlah milyaran tata surya. Salah satunya adalah yang
kita tinggali sekarang ini.
Teori Big
Bang juga menjelaskan bahwa alam semesta memiliki siklus yang berulang. Pada
satu titik, alam semesta akan berhenti mengembang dan malah menyusut. Semua
akan ditarik dan menyisakan lubang hitam besar. Inilah yang disebut dengan Big
Crunch, yang merupakan kelanjutan teori dari Big Bang. Menurut teori Big
Crunch, alam semesta tidak akan mengalami akhir karena ia membentuk sebuah
siklus. Ia akan meledak, mengembang, menyusut, lalu menghilang dan terus
menerus seperti itu. Dalam kata lain, alam semesta akan bereinkarnasi.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada
teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makhluk hidup menyimpang
dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian
menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Yang pertama adalah makhluk hidup yang
berubah akan mampu bertahan hidup dan tidak punah disebut juga dengan istilah
evolusi progresif, sedangkan kemungkinan/opsi yang kedua adalah makhluk hidup
yang berubah/berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau
disebut dengan evolusi regresif. Evolusi
pada makhluk hidup adalah sudah terbukti tidak benar. Apabila anda masih
menemukan pelajaran atau media yang mengulas evolusi, itu dinamakan propaganda
atau doktrin dari para atheis untuk mengaburkan agama anda. Teori evolusi
adalah teori yang gagal.
B.
SARAN
Bahwa seorang Calon guru yang sangat
berperan dalam dunia pendidikan sudah sepatutnya memiliki pengetahuan,
Keterampilan/Skill dan Juga Kiat dalam Kompetensinya, khususnya bidang
parasitologi. Setelah mengetahui cara pengendalian yang
tepat, hendaknya dapat diterapkan di kehehidupan sehari-hari untuk mengatahui
tentang evolusi
DAFTAR
PUSTAKA
Afdal.
2019. Konsep dasar biologi. CV.
KAAFAH LEARNING CENTER
0 komentar:
Posting Komentar