Sabtu, 04 Mei 2019

Kelompok_7_Perilaku_Hewan









MAKALAH
 PERILAKU HEWAN


 

Disusun Oleh : 

KELOMPOK :
AJIE JAMES EDWIN
ANTONIUS HIMANG
NI LUH WIDIASIH
ADE FREDRICH






   

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA









KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan lancar dan tepat pada waktunya. Makalah dari mata kuliah ini berjudul “Perilaku Hewan”, yaitu membahas tentang yaitu membahas tentang atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil karya kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata. Maka dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari anda semua demi untuk memperbaiki makalah kami di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.














Samarinda, 8 April 2019




      Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A.    Latar Belakang ..........................................................................................................
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................................
C.     Tujuan .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
A.    Pengertian Perilaku Hewan........................................................................................
B.     Jenis-jenis Perilaku Hewan.........................................................................................
BAB III PENUTUP .............................................................................................................
A.    Kesimpulan ...............................................................................................................
B.     Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA           









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perilaku Hewan (Etologi)
Perilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respon efektor untuk melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam misalnya, rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan yang diambil bila makanan benar – benar terlihat atau tercium. Umumnya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulasi dari dalam dan luar.
Setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan lingkungannya sejak pertama kali mereka dilahirkan. Untuk tetap bertahan sebagai mahkluk hidup maka mereka harus mampu melakukan adaptasi baik pada level populasi maupun komunitas pada suatu biosfer.
B.     Jenis Perilaku Hewan
Dalam klasifikasinya, perilaku hewan dapat dikategorikan menjadi 2 yang dilandaskan kepada bagaimana perilaku tersebut bisa terbentuk atau dimiliki suatu spesies atau individu. Dua jenis prilaku itu adalah :
·         Perilaku Alami (yang diperoleh tidak dengan proses belajar tetapi didasai oleh genotip dan interaksinya dengan lingkungan.)
·         Perilaku akibat belajar yang hanya dapat dimiliki pada suatu hewan jika telah mengalami suatu pelajaran baik oleh kejadian tertentu yang menimbulkan pengalaman atau memang karena adanya serangkaian pembelajaran yang dilakukan oleh individu lainnya (baik oleh spesiesnya sendiri, spesies lain atau manusia)
1.      Jenis – Jenis perilaku alami
a.      Innate : merupakan perilaku yang telah ada didalam individu sebagai pembawaan yang baik dan berkembang secara tetap/ pasti. Perilaku ini tidak melakukan proses belajar, seringkali terjadi pada saat baru lahir dan bersifat genetic (dapat diturunkan) dalam prilaku ini di kenal adanya istilah insting terutama berupa insting dasar yang menjadikan suatu hewan dapat melakukan suatu atau bertindak dalam kondisi tertentu
Contoh perilaku ini adalah sang anak yang baru lahir dapat menemukan sendiri kelenjar susu ibunya untuk dapat memperoleh makan dari air susu perilaku planaria yang menghindar dari cahaya juga merupkan contoh perilaku insting.
b.      Pola Aksi Tetap (Fixed Action Pattern/ FAPs)
Perilaku streotipik yang merupakan serangkaian aktivitas oleh adanya stimulus spesifik. Contoh perilaku ini adalah ketika anak burung baru menetas ia akan spontan membuka mulutnya dan kemudian induknya menaruh makanan di mulutnya tersebut.
Contoh lainnya adalah ritual kawin pada beberapa jenis burung merak atau burung kuau. Ritme Cycardian (jam biologis) juga dimasukkan kedalam jenis perilaku pola aksi tetap misalnya Insektivora yang hanya aktif dimalam hari.
c.       Perilaku Agnostik
Perilaku agresif yang pada dasarnya dilakukan untuk bertahan hidup (survival) atau memperoleh pengakuan dalam kelompok tertentu. Tujuan spesifik dari terjadinya agnostic sangat beragam, dan dapat terjadi interaksi intraspesies atau interspesies. Kadang kala perilaku ini bisa menyebabkan kematian tetapi terkadang hanya berupa ritual semata.
d.      Perilaku Teritroial
Prilaku mempertahankan suatu area tertentu ( home range ) dari kehadiran spesies atau individu pesaing sehingga suatu hewan dapat memiliki sumber makanan, tempat bereproduksi atau beraktivitas dan memelihara anak dan keturunannya dengan pesaing yang milimal atau bahkan tanpa adanya pesaing.
Bentuk-bentuk tritorialnya beragam, dapat berupa adanya penanda ( urine, kotoran, bekas cakaran ) diberbagai tempat dalam kawasan tertentu atau dengan adanya perlawanan ketika ada individu atau spesies lain mencoba masuk kedalam kawasan.
Perilaku teritori ini contohnya pada perilaku harimau, singa, dan hewan-hewan buas lainnya yang memiliki kawasan tertentu sebagai tempat mencari makannya.

e.       Perilaku Alturistik
Perilaku social non egois pada hewan yang berkeloni dimana salah satu individu mengorbankan diri sendiri untuk menyelamatan anggota lain yang nlebih banyak dalam koloni tersebut. Perilaku ini akan merugikan bagi sang individu altruist karena dia dapat mati oleh ancaman tetapi anggota yang lebih banyak akan selamat atas tindakan penyelamatan yang ia lakukan.
Contoh perilaku alturis adalah perilaku kera yang memberi alaram kepada koloninya bahwa terdapat predator yang akan menyerang, sehingga anggota koloni dapat segera menyelamatkan diri sedangkan dirinya mungkin saja terbunuh karena dapat dideteksi dari suara “ alaram” yang ia berikan kepada anggota koloninya.
2.      Jenis-jenis Perilaku Belajar
a.       Perilaku Habituasi ( Habituation )
Jenis perilaku hewan yang mengabaikan suatu stimulus yang berulang-ulang dan tidak membahayakan dirinya. Perilaku ini dapat juga dikatakan sebagai kehilangan respons hewan terhadap jenis stimulus tertentu yang berdasarkan pengalamnya sebelumnya bahwa stimulus yang ia rasakan tidak pernah menimbulkan ancaman atau bahaya bagi dirinya sendiri.
Contoh perilaku habituasi adalah anjing atau kucing yang saat awal dipelihara akan segera menyerang pemiliknya jika ditepuk punggungnya tetapi setelah sekian lama kebiasaan menepuk punggung tersebut ternyata tidak menimbulkan rasa sakit atau cedera maka anjing atau kucing akan mengabaikan saja tindakan itu yang pada akhirnya ia tidak akan merespon apa pun ketika punggungnya di tepuk berulang kali.
b.      Imprinting
Suatu perilaku berupa pengenalan atau persepsi terhadap suatu objek seperti induk yang berlangsung pada priode kritis setelah lahir ( priode kritis ini berbeda masing-masing hewan ). Sdbagian besar unggas biasanya memperlihatkan perilaku ini ketika baru lahir, salah satunya adalah sekelompok angsa yang baru menetas lalu langsung anda beri makan, maka angsa-angsa tersebut akan menganggap itu sebagai induknya sehingga ia akan mengikuti kemana saja anda pergi.
Walaupun anak-anak angsa tersebut kemudian melihat induk aslinya, tetap saja ia akan mengabaikan karena sudah ada persepsi dasar yang ia temukan saat pertama kali lahir. Perilaku ini dapat bersifat permanen namun dapat juga hilang seiring bertambahnya usia dan terlewatinya priode kritis.

c.       Perilaku Asosiasi Pengkondisian Klasik ( Clasical Conditioning )
Perilaku dimana hewan akan terbiasa untuk melakukan tindakan tertentu karena adanya orientasi hadia ( reward ) yang akan dia peroleh jika hal tersebut ia lakukan dan adanya hukuman ( punishment ) jika ia tidak melaksanakannya. Ini biasanya dikondisikan selama proses pembelajaran yang sebagian besar dilakukan oleh manusia sebagai pendidiknya ( contoh di dunia sirkus ).
Persepsi tentang hadiah dan hukuman yang berasosiasi langsung dengan stimulus tertentu ini akan menjadi permanen sehinga kendati kemudian tidak ada hadia atau hukuman setelah respon yang ia lakukan, respon tersebut akan tetap ia lakukan pada priode berikutnya ketika ada stimulus serupa.
Contohnya adalah perilaku lumba-lumba yang biasanya diberi makan jika ia melintasi lingkaran api diatas kolam atau juga perilaku anjing yang segera menjururkan lidah dan saliva yang menetes saat dibunyikan garputala ( karena saat ia diajari pada periode sebelumnya, stimulus suara berupa garputala selalu berasosiasi dengan akan adanya makanan yang dia peroleh dari tuannya ).

d.      Perikaku Asosiasi Pengkondisian Operan ( Operant Conditioning )
Perilaku yang diperoleh dari tindakan coba-coba atau trial and error. Semakin dekat individu mendapatkan respon adanya stimulus positif maka akan semakin mudah baginya mengulang keberhasilan respon tersebut. Dapat juga terjadi kepada hewan yang semakin lama semakin sedikit menggeluarkan energy untuk memperoleh makanan. Atau dapat juga berupa perilaku jerah setelah suatu pengalaman buruk tertentu yang ia peroleh ketika melakukan suatu tindakan.

e.       Imitasi
Perilaku hewan yang diperolehnya dengan mengamati perilaku hewan lain lalu menirukannya tetapi peniruan ini terjadi setelah melewati periode kritis perkembangannya. Banyak contoh hewan seperti anjing, kucing atau serigala yang belajar teknik tertentu dalam berburu mangsa dengan meniru induknya.

f.       Perilaku Inovasi ( Insight Learning atau Reasoning )
Perilaku paling cerdas dimana suatu hewan dapat merespon sesuatu stimulus pada kondisi tertentu dalam memecahkan permasalahan secara cepat dan spontan kendati tidak ada pembelajaran yang identik dengan kondisi tersebut sebelumnya. Subjek dari inovasi adalah penyelesaian masalah ( problem solving ).
Contohnya adalah seekor kera yang dikurung dalam ruang tertutup dimana langit-langit ruangan digantungkan pisang yang tidak akan dapat diraihnya jika tampa bantuan alat tertentu. Maka dengan serta merta kera tersebut akan segara menyusun kotak-kotak kayu yang ada dalam ruangan membentuk tangga untuk mencapai pisang yang tinggi tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Perilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respon efektor untuk melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam misalnya, rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan yang diambil bila makanan benar – benar terlihat atau tercium. Umumnya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulasi dari dalam dan luar.

B.     SARAN
Dalam pembuatan Makalah Perilaku Hewan ini mungkin masih terdapat kesalahan-kesalahan, sehingga kami mengharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang kami buat ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

Buku Konsep Dasar Biologi
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

adsense

Sosiologi Antropologi

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini