Sabtu, 04 Mei 2019

Kelompok_7_Perilaku_Hewan









MAKALAH
 PERILAKU HEWAN


 

Disusun Oleh : 

KELOMPOK :
AJIE JAMES EDWIN
ANTONIUS HIMANG
NI LUH WIDIASIH
ADE FREDRICH






   

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM
SAMARINDA









KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan lancar dan tepat pada waktunya. Makalah dari mata kuliah ini berjudul “Perilaku Hewan”, yaitu membahas tentang yaitu membahas tentang atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil karya kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata. Maka dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari anda semua demi untuk memperbaiki makalah kami di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.














Samarinda, 8 April 2019




      Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A.    Latar Belakang ..........................................................................................................
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................................
C.     Tujuan .......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................
A.    Pengertian Perilaku Hewan........................................................................................
B.     Jenis-jenis Perilaku Hewan.........................................................................................
BAB III PENUTUP .............................................................................................................
A.    Kesimpulan ...............................................................................................................
B.     Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA           









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perilaku Hewan (Etologi)
Perilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respon efektor untuk melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam misalnya, rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan yang diambil bila makanan benar – benar terlihat atau tercium. Umumnya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulasi dari dalam dan luar.
Setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan lingkungannya sejak pertama kali mereka dilahirkan. Untuk tetap bertahan sebagai mahkluk hidup maka mereka harus mampu melakukan adaptasi baik pada level populasi maupun komunitas pada suatu biosfer.
B.     Jenis Perilaku Hewan
Dalam klasifikasinya, perilaku hewan dapat dikategorikan menjadi 2 yang dilandaskan kepada bagaimana perilaku tersebut bisa terbentuk atau dimiliki suatu spesies atau individu. Dua jenis prilaku itu adalah :
·         Perilaku Alami (yang diperoleh tidak dengan proses belajar tetapi didasai oleh genotip dan interaksinya dengan lingkungan.)
·         Perilaku akibat belajar yang hanya dapat dimiliki pada suatu hewan jika telah mengalami suatu pelajaran baik oleh kejadian tertentu yang menimbulkan pengalaman atau memang karena adanya serangkaian pembelajaran yang dilakukan oleh individu lainnya (baik oleh spesiesnya sendiri, spesies lain atau manusia)
1.      Jenis – Jenis perilaku alami
a.      Innate : merupakan perilaku yang telah ada didalam individu sebagai pembawaan yang baik dan berkembang secara tetap/ pasti. Perilaku ini tidak melakukan proses belajar, seringkali terjadi pada saat baru lahir dan bersifat genetic (dapat diturunkan) dalam prilaku ini di kenal adanya istilah insting terutama berupa insting dasar yang menjadikan suatu hewan dapat melakukan suatu atau bertindak dalam kondisi tertentu
Contoh perilaku ini adalah sang anak yang baru lahir dapat menemukan sendiri kelenjar susu ibunya untuk dapat memperoleh makan dari air susu perilaku planaria yang menghindar dari cahaya juga merupkan contoh perilaku insting.
b.      Pola Aksi Tetap (Fixed Action Pattern/ FAPs)
Perilaku streotipik yang merupakan serangkaian aktivitas oleh adanya stimulus spesifik. Contoh perilaku ini adalah ketika anak burung baru menetas ia akan spontan membuka mulutnya dan kemudian induknya menaruh makanan di mulutnya tersebut.
Contoh lainnya adalah ritual kawin pada beberapa jenis burung merak atau burung kuau. Ritme Cycardian (jam biologis) juga dimasukkan kedalam jenis perilaku pola aksi tetap misalnya Insektivora yang hanya aktif dimalam hari.
c.       Perilaku Agnostik
Perilaku agresif yang pada dasarnya dilakukan untuk bertahan hidup (survival) atau memperoleh pengakuan dalam kelompok tertentu. Tujuan spesifik dari terjadinya agnostic sangat beragam, dan dapat terjadi interaksi intraspesies atau interspesies. Kadang kala perilaku ini bisa menyebabkan kematian tetapi terkadang hanya berupa ritual semata.
d.      Perilaku Teritroial
Prilaku mempertahankan suatu area tertentu ( home range ) dari kehadiran spesies atau individu pesaing sehingga suatu hewan dapat memiliki sumber makanan, tempat bereproduksi atau beraktivitas dan memelihara anak dan keturunannya dengan pesaing yang milimal atau bahkan tanpa adanya pesaing.
Bentuk-bentuk tritorialnya beragam, dapat berupa adanya penanda ( urine, kotoran, bekas cakaran ) diberbagai tempat dalam kawasan tertentu atau dengan adanya perlawanan ketika ada individu atau spesies lain mencoba masuk kedalam kawasan.
Perilaku teritori ini contohnya pada perilaku harimau, singa, dan hewan-hewan buas lainnya yang memiliki kawasan tertentu sebagai tempat mencari makannya.

e.       Perilaku Alturistik
Perilaku social non egois pada hewan yang berkeloni dimana salah satu individu mengorbankan diri sendiri untuk menyelamatan anggota lain yang nlebih banyak dalam koloni tersebut. Perilaku ini akan merugikan bagi sang individu altruist karena dia dapat mati oleh ancaman tetapi anggota yang lebih banyak akan selamat atas tindakan penyelamatan yang ia lakukan.
Contoh perilaku alturis adalah perilaku kera yang memberi alaram kepada koloninya bahwa terdapat predator yang akan menyerang, sehingga anggota koloni dapat segera menyelamatkan diri sedangkan dirinya mungkin saja terbunuh karena dapat dideteksi dari suara “ alaram” yang ia berikan kepada anggota koloninya.
2.      Jenis-jenis Perilaku Belajar
a.       Perilaku Habituasi ( Habituation )
Jenis perilaku hewan yang mengabaikan suatu stimulus yang berulang-ulang dan tidak membahayakan dirinya. Perilaku ini dapat juga dikatakan sebagai kehilangan respons hewan terhadap jenis stimulus tertentu yang berdasarkan pengalamnya sebelumnya bahwa stimulus yang ia rasakan tidak pernah menimbulkan ancaman atau bahaya bagi dirinya sendiri.
Contoh perilaku habituasi adalah anjing atau kucing yang saat awal dipelihara akan segera menyerang pemiliknya jika ditepuk punggungnya tetapi setelah sekian lama kebiasaan menepuk punggung tersebut ternyata tidak menimbulkan rasa sakit atau cedera maka anjing atau kucing akan mengabaikan saja tindakan itu yang pada akhirnya ia tidak akan merespon apa pun ketika punggungnya di tepuk berulang kali.
b.      Imprinting
Suatu perilaku berupa pengenalan atau persepsi terhadap suatu objek seperti induk yang berlangsung pada priode kritis setelah lahir ( priode kritis ini berbeda masing-masing hewan ). Sdbagian besar unggas biasanya memperlihatkan perilaku ini ketika baru lahir, salah satunya adalah sekelompok angsa yang baru menetas lalu langsung anda beri makan, maka angsa-angsa tersebut akan menganggap itu sebagai induknya sehingga ia akan mengikuti kemana saja anda pergi.
Walaupun anak-anak angsa tersebut kemudian melihat induk aslinya, tetap saja ia akan mengabaikan karena sudah ada persepsi dasar yang ia temukan saat pertama kali lahir. Perilaku ini dapat bersifat permanen namun dapat juga hilang seiring bertambahnya usia dan terlewatinya priode kritis.

c.       Perilaku Asosiasi Pengkondisian Klasik ( Clasical Conditioning )
Perilaku dimana hewan akan terbiasa untuk melakukan tindakan tertentu karena adanya orientasi hadia ( reward ) yang akan dia peroleh jika hal tersebut ia lakukan dan adanya hukuman ( punishment ) jika ia tidak melaksanakannya. Ini biasanya dikondisikan selama proses pembelajaran yang sebagian besar dilakukan oleh manusia sebagai pendidiknya ( contoh di dunia sirkus ).
Persepsi tentang hadiah dan hukuman yang berasosiasi langsung dengan stimulus tertentu ini akan menjadi permanen sehinga kendati kemudian tidak ada hadia atau hukuman setelah respon yang ia lakukan, respon tersebut akan tetap ia lakukan pada priode berikutnya ketika ada stimulus serupa.
Contohnya adalah perilaku lumba-lumba yang biasanya diberi makan jika ia melintasi lingkaran api diatas kolam atau juga perilaku anjing yang segera menjururkan lidah dan saliva yang menetes saat dibunyikan garputala ( karena saat ia diajari pada periode sebelumnya, stimulus suara berupa garputala selalu berasosiasi dengan akan adanya makanan yang dia peroleh dari tuannya ).

d.      Perikaku Asosiasi Pengkondisian Operan ( Operant Conditioning )
Perilaku yang diperoleh dari tindakan coba-coba atau trial and error. Semakin dekat individu mendapatkan respon adanya stimulus positif maka akan semakin mudah baginya mengulang keberhasilan respon tersebut. Dapat juga terjadi kepada hewan yang semakin lama semakin sedikit menggeluarkan energy untuk memperoleh makanan. Atau dapat juga berupa perilaku jerah setelah suatu pengalaman buruk tertentu yang ia peroleh ketika melakukan suatu tindakan.

e.       Imitasi
Perilaku hewan yang diperolehnya dengan mengamati perilaku hewan lain lalu menirukannya tetapi peniruan ini terjadi setelah melewati periode kritis perkembangannya. Banyak contoh hewan seperti anjing, kucing atau serigala yang belajar teknik tertentu dalam berburu mangsa dengan meniru induknya.

f.       Perilaku Inovasi ( Insight Learning atau Reasoning )
Perilaku paling cerdas dimana suatu hewan dapat merespon sesuatu stimulus pada kondisi tertentu dalam memecahkan permasalahan secara cepat dan spontan kendati tidak ada pembelajaran yang identik dengan kondisi tersebut sebelumnya. Subjek dari inovasi adalah penyelesaian masalah ( problem solving ).
Contohnya adalah seekor kera yang dikurung dalam ruang tertutup dimana langit-langit ruangan digantungkan pisang yang tidak akan dapat diraihnya jika tampa bantuan alat tertentu. Maka dengan serta merta kera tersebut akan segara menyusun kotak-kotak kayu yang ada dalam ruangan membentuk tangga untuk mencapai pisang yang tinggi tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Perilaku adalah tindakan atau aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi akibat stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk mendekati stimulus, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respon efektor untuk melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga terjadi karena adanya stimulus dari dalam misalnya, rasa lapar, memberikan motivasi akan aksi yang akan yang diambil bila makanan benar – benar terlihat atau tercium. Umumnya perilaku suatu organisme merupakan gabungan stimulasi dari dalam dan luar.

B.     SARAN
Dalam pembuatan Makalah Perilaku Hewan ini mungkin masih terdapat kesalahan-kesalahan, sehingga kami mengharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang kami buat ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

Buku Konsep Dasar Biologi
Share:

Kleompok_2 _Anatomi Morfologi dan Fisiologi Tumbuhan


MAKALAH
ANATOMI MORFOLOGI
DAN
FISIOLOGI TUMBUHAN



Disusun oleh :
Kelompok 2
1.     Elma Tiara                                          (1886206008)       
2.     Imakulata Prisma Desi Luan              (1886206009)
3.     Muhamad Hasan Basri                       (1886206011)
4.     Vera Rahmawati                                 (1886206013)



Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
2018-2019





KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT,Tuhan yang telah memberikan  nikmat-nya kepada kita semua sehingga kelompok kami diberikan kelancaran dalam membuat makalah yang berjudul”Anatomi Morfologi dan Fisiologi Tumbuhan”.Shalawat dan salam semoga selamanya tercurah dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga,para sahabat serta seluruh umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan  semoga kita akan mendapatkan sya’fatnya nanti diakhirat
Dalam makalah ini kami uraikan berbagai hal terkait Anatomi Morfologi dan Fisiologi Tumbuhan seta beberapa hal lainya yang berkaitan dengan konsep dasar biologi.
Kami mengucapakn terimaksih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,karena kamipun masih dalam tahap belajar.oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membagun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.semoga makalah ini memberikan manfaat  yang besar bagi kita semua.
Samarinda ,
PENULIS











DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................... II
BAB I
A.   Latar belakang........................................................................................................ IV
B.   Rumusan masalah................................................................................................. V
BAB II
A.   Anatomi Morfologi Tumbuhan............................................................................. 1
B.   Fisiologi Tumbuhan............................................................................................... 4
BAB III
Kesimpulan......................................................................................................................... 10
Daftar pustaka..................................................................................................................... 10
















BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Biologi adalah mata pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan
yang cukup tinggi. Terlebih lagi, biologi juga menuntut siswa untuk
mampu menghafal teori yang ada. Menginggat pentingnya pelajaran
biologi, maka perlu diadakan inovasi pembelajaran agar dapat membantu
mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan

Sebagai salah satu mata pelajaran yang diikut sertakan dalam ujian
nasional, biologi merupakan mata pelajaran yang mewajibkan siswa untuk
banyak membaca. Banyak kesulitan yang ditemukan oleh siswa dalam
belajar biologi. Akan tetapi, kesulitan ini dapat disiasati dengan banyak
membaca dan banyak mengerjakan contoh-contoh soal biologi. Baik soal
yang berasal dari buku atau pun soal yang yang berasal dari internet dan
sumber lain yang mendukung.

Rendahnya nilai pelajaran biologi dipengaruhi oleh beberapa
factor, antara lain adalah rendahnya aktifitas dan kreatifitas siswa dalam
proses pembelajaran. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa
peserta didik berperan pasif hanya sebagai pendengar, metode yang biasa
diterapkan oleh pendidik adalah metode ceramah. Sebenarnya metode
ceramah bukanlah metode yang buruk, akan tetapi dalam penggunaan
metode ceramah pembelajaran lebih terfokus pada guru sehingga
kreatifitas siswa dalam menyumbangkan ide atau pun gagasan mereka
seperti ada ruang pembatasnya. Peserta didik kurang leluasa dalam
menciptakan kreasi baru.


B. Rumusan Masalah
            Agar penulisan makalah ini terstruktur dan mencapai tujuan yang diinginkan maka hendaklah kita membuat beberapa rumusan masalahnya
adalah :
A.   Anatomi morfologi
B.   Fisiologi tumbuhan




















BAB II
    PEMBAHASAN
A.   Anatomi Morfologi Tumbuhan
Anatomi dan fisiologi tumbuhan
Anatomi tumbuhan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian – bagian yang secara fungsional berbeda.
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga b again berdasarkan hirarki dalam kehidupan :
·         Organologi, memplajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan _ jaringan penyusunnya
·         Histologi, memplajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya
·         Sitologi, memplajari struktur dan sel serta organel – organel didalamnya, proses kehidupan didalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya.
1.    AKAR
Secara umum ada dua jenis akar yaitu, akar serabut dan akar tunggang.Akar serabut, akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangkan dengan cara cangkok atau stek) fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
Akar tunggang, akar Ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil.Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makannan.  Anatomi akar terdiri dari : cambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan yang aktif membela yang berfungsi untuk memperbesar batang, terletak diantara kulit dan kayu. Pembuluh tapis (floem): deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang da n berlubang – lubang halus hingga membentuk pembuluh. (xylem) : dan deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan menyatu.fungsi dari floem untuk mengangkut dari zat makanan sedangkan xylem untuk mengangkut air dan mengangkut keseluruh tumbuhan.
2.    BATANG
Batang tumbuhan mempunyai bentuk yang berbeda –beda. Pada umumnya batang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu batang berkayu tumbuhan jenis ini biasanya, tinggi,besar,dan bercabang – cabang. Daun tumbuhan ini biasanya rimbun contohnya mangga,jati,pohon jambu,dan lainnya.
Batang tidak berkayu, tumbuhan jenis ini biasanya tidak terlalu tinggi dan daunnya menempel pada batang contohnya: jagung dan tebu.
Batang semu, tumbuhan jenis ini berupa pelepah – pelepah yang berbentuk batang. Contoh: pisang. Keterangan struktur anatomi batang yaitu:
·         Epidermis, wpidermis batang mempunyai sel-sel silica dan sel-sel gabus misalnya pada batang tebu (saccharum officinarum), dan kadang-kadang dilapisi oleh sel kutikula.
·         Periderm, selaput luar epidermis yang terdapat disekeliling mulut membentuk tonjolan berbentuk piala
·         Kortek, lapisan luar suatu organ, pada tumb uhan dibawah epidermis sebelah luar silinder pusat, terdiri dari sel-sel parenkim.
·         Floem primer, dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
·         Floem skunder, terdiri dari unsur trakeal, srabut xylem dan parenkim kayu.
·         Cambium, lapisan sel ini terletak dikulit dan kayu yang membuat jaringan kayu baru kesebelah dalam membuat jaringan kulit baru kesebelah luar. Fungsinya untuk memprbesar batang.
·         Xylem sekunder, terdiri dari unsure trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
·         Xylem primer, dibentuk oleh pro cambium ujung batang dan akar.

3.    DAUN
Daun mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Bentuk daun dapat dibedakan menjadi 5 yaitu:
·         Bulat atau bundar
·         Perisai
·         Jorong
·         Memanjang
·         Lanset
Anatomi daun:
·         Epidermis
Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.
·         Jaringan Palisade
Jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
·         Jaringan bunga karang/spons
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
·         Berkas pembuluh angkut
Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium.Pada akar, Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem berfungsi sebagai sponsor penegak tumbuhanFloem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
·         Stomata
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.Stoma ibarat hidung kita di mana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2.Stoma terletak di epidermis bawah.Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang.

4.    Bunga
Anatomi bunga
·         Mahkota bunga: untuk memikat serangga yang menolong penyerbukan
·         Benag sari: merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan, mengandung tepung sari
·         Klopak: pembungkus bunga selagi kuncup
·         Putik: alat kelamin betina pada tumbuhan, yang akan menjadi bakal buah
·         Dasar bunga: terletak dipangkal bunga, tempat meletakkannya perhiasan bunga dan alat pembiakan
·         Tangkai bunga: tempat meletakkannya bunga
5.    buah
buah merupaklan perkembangan dinding bakal buah terkadang bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
6.    Biji
Keterangan struktur anatomi biji, yaitu:
·         Kulit biji, terletak dibagian luar biji dan melapisi semua bagian biji
·         Hipokotil, bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon
·         Radikula , bagian terminal-ujung
·         Pulmula bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun
B.   FISIOLOGI TUMBUHAN
1.    FISIOLOGI TUMBUHAN
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Dengan mempelajari fisiologi kita akan memperoleh gambaran serta wawasan yang luas terhadap banyak hal yang terjadi di dalam suatu organisme. Ratusan macam reaksi kimia terjadi di dalam setiap sel hidup untuk mengubah dan menghasilkan bahan-bahan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme.Dalam fisiologi juga dipelajari tentang bagaimana lingkungan mempengaruhi kehidupan suatu organisme.
Fisiologi Tumbuhan sendiri memiliki beberapa manfaat yakni
·         Fisiologi tumbuhan mempunyai fungsi untuk menjabarkan serta menjelaskan proses – proses penting yang terjadi pada tumbuhan misalnya fotosintesis, respirasi, traspirasi,asimilasi, pengangkutan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan lain sebagainya
·         Fisiologi tumbuhan berfungsi menjabarkan dan menjelaskan fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel, dan organel seluler dalam tumbuhan. Misalnya saja stomata mempunyai fungsi sebagai sel untuk fotosintesis dan lain sebagainya
·         Fisiologi tumbuhan menjabarkan dan menjelaskan bagaimana proses – proses dan fungsi – fungsi diatas terhadap  perubahan lingkungan.misalnya saja proses respon tanaman terhadap rangsang atau yang sering disebut dengan gerak tropisme pada tanaman, kemudian pengaruh siang dan malam atau yang sering kita sebut dengan fotoperiodisme dan respon tumbuhan terhadap cekaman lingkungan atau perubahan lingkunganan.
Suatu benda dapat digolongkan sebagai tumbuhan dikarenakan memiliki ciri-ciri berikut
a.    Dapat emproduksi makanan asendiri
b.    Ukuran tubuh tumbuhan tidak dibatasi
c.    Mampu tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya
d.    Tumbuhan tidak mampu bergerak
e.    Mampu membuat senyawa karbon yang diperlukan dari karbon dioksida(fotosintesis)
f.     Proses pengangkutan air tanpa melalui bantuan alat pompa
g.    Mengembangkan proses metabolism khusus untuk mengkonversi elemen anorganik proses pertumbuhan serta perkembangan dikontrol oleh keterpaduan biokimia dan fisiologi
Benda hidup atau makhluk hidup dapat digolongkan sebagai hewan karena memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a.    Dapat melakukan pergerakan atau dapat berpindah tempat dengan alat gerak
b.    Mempunyai ukuran tubuh yang dibatasi agar dapat beroprasi dengan baik
c.    Tidak mampu membuat bahan organiknya ataumembuat bahan sendiri
d.    Mengkonfersi senyawa karbon dan mendaurnya seefisien mungkin di dalam tubuh
e.    Proses pengangkutan melalui alat bantu pompa
f.     Berkembang menuju suatu keadaan yang mantap untukjangka waktu yang lama
g.    Dalam mekanisme oprasinya hewan memerlukan syaraf untuk mengontrol gerak yang tepat dan tetap
Pada dasarnya sel hewan dan sel tumbuhan memiliki persamaan dan perbedaan cirri diantara keduanya. Persamaan cirri diantara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu persamaan pada bagian atau organel-organel penyusun kedua sel tersebut, yaitu membrane plasma, inti sel, sitoplasma, sitosklekton, ribosom, reticulum endoplasma, badan golgi atau apartus golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria.
Serta perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan yaitu sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki.Sel tumbuhan memiliki vulkuola berukuran besar sedangkan sel hewan memiliki vukuola berukuran kecil. Sel tumbuhan memiliki plastid(kloroplas,kromoplas,dan leukoplas) sedangkan sel hewan tidak memiliki plastid. Sel tumbuhan tidak memiliki sentriol sedangkan sel hewan memiliki sentriol
2.    Tumbuhan dan air
Air merupakan zat cair yang dapat berubah bentuk dalam kisaran suhu tertentu.Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan dari semua dari makhluk hidup (tak terkeuali tumbuhan). Antara 40 sampai 60 dari berat segar pohon terdiri dari air , dan bagi tumbuhan herba jumlahnya mungkin akan mencapai 90. Fungsi air bagi tumbuhan yaitu sebagai penunjang dan berperan sebagai pengatur suhu tubuh tumbuhan.


Dalam proses yang terjadi pada tubuh tumbuhan yakni yang berkaitan dengan pengangkutan air mempunyai peran yang penting. Air dan unsur  hara diserap melalui akar karena pada rambut akar terdapat pembluh xylem yang paling muda dalam jumlah banyak air bergerak melalui jaringan khusus (xylem), yang strukturnya sangat berbeda-beda tergantung pada pengelompokannya.

Dalam tumbuhan yang tidak mempunyai jaringan xylem air diangkut keseluruh tubuh oleh proses osmosis. Kemudian setelah air dan unsur hara diserap maka akan terjadi pengangkutan air dan unsur hara tersebut diserap maka akan terjadi pengangkutan air dan unsur hara tersebut menuju daun untuk bahan fotosintesis.

Dalam pengangkutan air terjadi 2 mekanisme pengangkutan air yaitu apoplas dan simplas.Apoplas merupakan pengangkutan air dan unsur hara melalui dinding sel sedangkan simplas merupakan pengangkutan air dan unsur hara melewati atau melalui sitoplasma.

Mekanisme traspirasi diulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil kerongga antar sel dalam daun. Penguapan akan terus berlangsung sampai rongga antar sel penuh dengan air, kemudian uap air yang terkumpul akan tetap berada didalam ronggga tersebut sampai stomata membuka.

Transpisi bertujuan untuk mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembuluh xylem, menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, untuk menjaga stabilitas suhu daun. Selain mempunyai tujuan traspirasi juga dipengarhi beberapa factor yaitu radiasi cahaya, kelembaban (makin banyak uap air diudara makin kecil perbedan tekanan uap air yang akibatnya memperlambat laju traspirasi), suhu (jika suhu naik laju transpirasi juga semakin cepat), angina(angin dapat menurunkan tekanan uap air disekitar daun akibatnya laju traspirasi turun),keadaan air tanah.
3.    KEMOSINTESIS
Kemosintesis merupakan reaksi anabollisme selain fotosintesis.Kemosintesis adalah konversi biologis satu molekul karbon atau lebih (biasanya karbondioksida atau metana), senyawa nitrogen dan sumber makanan menjadi senyawa organic dengan menggunakan oksidasi mlekul anorganik(contohnya, gas hydrogen, hydrogen sulfide) atau metana sebagai sumber energy.

Kemosintesis merupakan anabolisme yang menggunakan energy kimia.Energi kimia yang digunakan pada reaksi ini adalah energy yang di hasilkkan dari suatu reaksi kimia, yaitu reaksi oksidasi.Organisme autotrof yang melakukan kemosintesis disebut kemoautotrof.
Kempuan melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh beberapa jenis mikroorganisme, misalnya bakteri belerang nonfotosintetik (thiobacillus) dan bakteri nitrogen (nitrosomonas dan nitrosoccocus).Banyak mikroorganisme di daerah laut dalam menggunakan kemosintesis untk memproduksi biomassa dari satu molekul karbon.
Dua kategori dapat dibedakan. Pertama di tempat yang jarang tersedia molekul hydrogen, energy yang tersedia dari reaksi antara co2 dan h2 (yang mengawali  produksi metana, CH4)mdapat menjadi cukup besar untuk menjalankan produksi biomasa.
Kemungkinan lain, dalam banyak lingkungan laut, energy untuk kemosintesis dapat dari reaksi antara O2 dan substansi seperti hydrogen sulfide atau ammonia. Pada kasus ke dua, mikroorganisme kemosintetik bergantung pad a foto sintesis yang berlangsung di tempat lain dan memproduksi O2 yang mereka butuhkan.
4.    KONTROL PADA TUMBUHAN
Tumbuhan dapat dikatakan sebagai makhhluk hidup, karena tumbuhan mempunyai ciri yang salah satunya adalah bergerak. Namun gerak tumbuhan tidak seperti makhluk hidup lain yakni hewan melainkan tmbuhan bergerak karena sentuhan ransang. Gerak pada tumbuhan ini disebut gerak tropisme.Gerak tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan.Tropisme berasal dari bahasa yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Bila arah geraknya mendekati rangsangan  disebut tropisme positif sedangkan  jika gerak responnya menjauh arah datangnya rangsangan disebut tropisme negative.
Contoh dari gerak tropisme yaitu:
1.    Gerak batang tumbuhan kearah cahaya
2.    Gerak akar tumbuhan kepusat bumi
3.    Gerak akar menuju air, dan
4.    Gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur.

Gravitropisme adalah gerak pertumbuhan kearah atau menjauhi tarikan gravitasi bumi, di mana gerak kearah gravitasi bumi, di mana gerak kearah gravitasi bumi disebut gravitropisme positif, ssedangkan gerakan pertumbuhan menjauhi gravitasi disebut gravitropisme negtif.
Thigmotropism adalah gerakan dimana suatu organisme bergerak atau tumbuh dalam  menanggapi untuk menyentuh atau hubungi ransangan. Biasanya Thigmotropism terjadi ketika tanaman tumbuh di sekitar permukaan, seperti dinding, pot, atau teralis.
Foto periodisme berasal dari kata fotoperiode yaitu panjang relative siang dan malam.Respon beberapa tumbuhan terhaadap fotoperiodisme maka tumbuhan dibedakan menjadi beberapa.Tumbuhan hari panjang yaitu tumbuhan yang dapat berbunga apabila waktu siang hari lebih panjang yakni sekitar 16 jam.
Tumbuhan hari pendek yaitu tumbuhan yang dapat berbunga apabila waktu siang lebih pendek contohnya chrysanthemum.Tumbuhan hari netral yaitu tumbuhan yang dapat berbunga dan tidak terpengaruh oleh panjang pendek siang hari. Tumbuhan panjang malam keritis yaitu tumbuhan yang memerlukan paling tidak 8 jam kegelapan ssecara terus menerus untuk berbunga contohnya cocklebur.
Fitokrom adalah reseptor cahaya, suatu pigmen yang digunakan oleh tumbuhan untuk mencerap (mendeteksi) cahaya. Sebagai sensor ia terangsang oleh caaya merah dan infra merah, infra merah bukanlah bagian cahaya tampak oleh mata manusia namun memiliki panjang gelombang yang lebih besar daripada merah.
Fitokrom berfungsi membritahukan pada tumbuhan apakah ada cahaya atau tidak, memberikan informasi kepada tumbuhan mengenai kualitas cahaya
5.    FOTOSINTESIS
Suatu tanaman yang mempunyai pigmen hijau daun atau yang biasanya disebut dengan klorofil umumnya dapat memproduksi makannanya sendiri yaitu melalui proses fotosintesis yaitu suatu proses iokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri.
Bagian dari daun yang sangat berperan dalam proses dalam fotosintesis adalah kloroplast yang terdapat dalam mesofil daun atau jaringan bunga karang dan jaringan bunga pagar. Kloroplas tersebut mengandung pigmen yang disebut dengan klorofil atau pigmen hijau daun yang memiliki fungsi untuk menangkap cahaya yang digunakan dalam proses fotosintesis dan juga sebagi pemberi warna hijau pada tumbuhan.





















BAB III
Penutup
Kesimpulan
Anatomi tumbuhan memiliki bermacam-macam fungsi dan memilliki perbedaan sesuai dengan jenisnya. Tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu dikotil dan monokotil, dikotil umumnya memiliki akar tunggang,batang berkambium,daun menyirip dan biji berkeping dua. Sedangkan monokotil umumnya memiliki akar serabut,batangnya tidak berkambium,daun menjari,dan biji berada di luar buah.




















Daftar pustaka
Afdal. 2019. Konsep Dasar IPA Biologi. Kaafah Learning Center, Sulawesi Selatan
Rachmawati Faidah,Nurul Urifah,dkk.2007. Biologi untuk SMA/MA kelas XI Program IPA. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009, Jakarta
Share:

adsense

Sosiologi Antropologi

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini