Jumat, 20 September 2019

Kelompok3_Hereditasi dan Lingkungan Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan dan Perekembangan

MAKALAH
HEREDITASI  DAN LINGKUNGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Disusun oleh:
Jelfini                                  1886206026
Tiana Anugrah Salsabilla   1886206045
Windy Nur Safitri               1886206003
Elma Tiara                           1886206008
Ajie James Edwin                1886206051
Suardy                                   1886206055

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAKAM SAMARINDA

KATA PENGANTAR


Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen mata kuliah dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.


Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A.    LATAR BELAKANG..............................................................................................
B.     RUMUSAN MASALAH.........................................................................................
C.     TUJUAN...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A.    PENGERTIAN HEREDITAS DAN MACAM-MACAM HEREDITAS..............
B.     PENGERTIAN LINGKUNGAN DAN MACAM-MACAM LINGKUNGAN....
C.     PENGARUH HEREDITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN MANUSIA       
D.    PENGARUH HEREDITAS DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN MANUSIA    
E.     PRINSIP-PRINSIP  PERKEMBANGAN...............................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A.    KESIMPULAN ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Masing masing individu lahir ke dunia dengan hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan atau pemindahan dari cairan cairan” germinal” dari pihak orng tuanya disamping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya baik lingkungan fisik, psikologis, maupun lingkungan social. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi daripada hereditas dan lingkungan. Agar kitaa dapat mengerti dan mengontrol perkembangan tingkah laku manusia kita hendaaknya mengetahui hakikat dan peran dari masing masing hereditas dan lingkungan.

B.     Rumusan MasalahApa
1.   Apa Pengertian hereditas?
2.   Apa pengertian lingkungan dan macam-macam lingkungan?
3.   Bagaimana pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan manusia?
4.   Bagaimana Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan manusia?
5.   Apa Prinsip-prinsip  perkembangan?

C.    Tujuan
1.   Mengetahui pengertian hereditas.
2.   Memahami pengertian lingkungan dan macam-macam lingkungan.
3.   Mengetahui pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan manusia.
4.   Bagaimana pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan manusia.
5.   Memahami prinsip-prinsip  perkembangan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Hereditas
1.      Pengertian hereditas
Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat dari induk keketurunannya melalui gen dan bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. Pendapat ini dicetuskan oleh Witherington. Secara umum hereditas diartikan sebagai pewarisan sifat dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. Pewarisan sifat ini biasanya berhubungan dengan struktur tubuh dan bukan tingkah laku. Karena tingkah laku makhluk hidup lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Hereditas adalah sebuah konsep yang telah berkembang sejak zaman filsuf Yunani kuno. Dari Theophrastus, Hiprokrates, Aristoteles hingga Aeskhylus. Hiprokrates menduga bahwa "benih/sifat" diproduksi oleh berbagai anggota tubuh dan di wariskan pada saat pembuahan. Sedang Aristoteles menduga bahwa semen pejantan dan betina becampur pada saat pembuahan. Konsep tentang hereditas yang lebih ekstrim lagi adalah teori Pangenesis yang mempercayai bahwa pewarisan sifat berhubungan erat dengan hubungan darah. Karena itu muncul istilah darah murni, darah turunan, dan darah bangsawan. Teori Pangenesis kemudian di patahkan oleh Francis Galton, sepupu dari Charles Darwin melalui sebuah percobaan.

B.     Pengertian Lingkungan Dan Macam-Macam Lingkungan         

1.      Pengertian lingkungan
Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem saraf, peredaran darah, pernapasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indokrin, sel-sel pertumbuhan, dan kesehatan jasmani.
      Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran sampai matinya. Stimulasi itu misalnya berupa sifat-sifat “genes”, interaksi “genes”, selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosi, dan kepastian intelektual.
      Secara sosio-kultural, lingkungan mencakup segenap  stimulasi, interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannyasengan perlakuan ataupun karya orang lain.
2.      Macam-macam lingkungan
a.      Sekolah
Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak, karena di sekolah mereka dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolahnya turut menentukan pola pikir serta kepribadian anak.
b.      Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk teman-teman anak tapi di luar sekolah. Di samping, kondisi orang-orang di desa atau kota tempat ia tinggal juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya.
c.      Keluarga
Keluarga, di mana akan di asuh dan dibesarkan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Terutama keadaan ekonomi rumah tangga, serta tingkat kemampuan orang tuamerawat juga sangat besar pengaruhnyaterhadap pertumbuhan jasmani anak. Sementara tingkat pendidikan orang tua besar pengaruhnya terhadap perkembangan rohaniah anak terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya.
d.      Keadaan alam sekitar
Keadaan alam sekitar adalah lokasi di mana anak bertempat tinggal, di desa atau di kota, tepi pantai atau pegunungan, desa terpencil atau dekat ke kota.
Kemudain menurut Sertain, lingkungan itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1)      Lingkungan alam/luar (external or physical environment)
2)      Lingkungan dalam (internal environment)
3)      Lingkungan sosial/masyarakat (social environment)

C.    Pengaruh Hereditas dan Lingkungan terhadap Pertumbuhan Manusia
1.      Penemuan dari Abbot Gregor Mendel (18570)
Seorang biarawan Austria bernama Gregor Mendel, pernah mengadakan pernah mengadakan penelitian terhadap kacang-kacangan yang warna bunganya berbeda-beda. Hasil penelitian itu kemudian dianalisa dan menghasilkan kesimpulan yang terkenal dengan sebutan “hukum Mendel” yang teridiri dari tiga item yang masing-masing berbunyi:
a.       Hukum Mendel I, sifat-sifat warisan/turunan dihasilkan oleh apa yang disebut Mendel “elements” atau “factors” yang diteruskan denan tidak berubah dari generasi yang satu ke generasi beriutnya.
b.      Hukum Mendel II, dalam masing-masing individu, elemen-elemen atau faktor-faktor itu berbentuk pasangan-pasangan, di mana dalam satu pasangan dua elemennya mempunyai pengaruh yang berbeda, salah satu elemen mendominasi elemen lainnya sehinggadapat dikatakan, bahwa elemen yang satu adalah “dominant” dan elemen yang lain “recessive”.
c.       Hukum Mendel III, ketika benih-benih terbentuk di dalam individu, para anggota masing-masing pasangan elemen memisahkan diri dari pasangan-pasangan lainnya sehingga membentuk pasangan baru di manasatu dari dua elemen yang berpasangan berasal dari masing-masing induk (orang tuanya), dan ini diturunkan kepada keturunan/anak cucunya.
2.      Penemuan dari Prof. Thomas Hunt Morgan (1907)
Pada tahun 1907, Prof. Thomas Hunt Morgan mengadakan eksperimen terhadap beratus-ratus ekor lalat “Drosophila” yang dipeliharanya. Pada umur 12 hari, lalat-lalat siap bertelur. Dua belas hari kemudian massing-masing lalat betinamenghasilkan tiga ratusan anak keturunan. Dari permulaan, seeokr lalat dalam tempo 2 tahun telah menurunkan 60 generasi lalat. Berdasarkan pengamatan Prof. Morgan terhadap pertumbuhan  lalatnya, diperoleh bahwa kesan hukum Mendel memang berlaku dalam kasuspertumbuhan lalat tersebut, akan tetapi mekanisme hereditas yang terjadi tidaklah sesederhana apa yang telah dikemukakan oleh Mendel.
3.      Proses Herediter dalam Pertumbuhan
Beberapa hal yang dapt disimpulkan dari proses herediter adalah sebagai berikut:
a.       Sifat-sifat pribadi manusia pada umumnya tergantung pada pengaruh kombinasi-kombinasi “genes”.
b.      Sel-sel benih dari masing-masing orang tua (ayah dan ibu) berisikan bermacam-macam kombinasi “genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan sel-sel.
c.       Sel-sel dari ayah dan ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organisme baru yang membentuk berbagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.
Dengan adanya kenyataan di atas, berarti tidak akan dapat kita jumpai kesamaan hereditas pada manusia kakak beradik padahal mereka adalah saudara sekandung. Bahkan kita tidak dapat menemukan kesamaan hereditas pada manusia bersaudara kembar sekalipun.
Ada dua macam anak kembar, masing-masing yaitu:
a.       Fraternal twins, yaitu saudara kembar yang tumbuh dari sel-sel telur yang berbeda.
b.      Indentical twins, yaitu saudara kembaryang tumbuh dari satu sel telur saja.
c.       Pengaruh Lingkungan terhadap Pertumbuhan
d.      Antara hereditas dan lingkungan terjadi hubungan terjadi hubungan atau interaksi. Setiap faktor hereditas beroperasi dengan cara yang berbeda-beda pula. Selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dan lingkungan dapat pula digambarkan sebagai additivce contributiron. Menurut panjangan ini hereditas dan lingkungan sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologis dan bahkan juga tingkah laku individu secara jointly.


D.     Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan manusia

1.      Dalam bidang pertumbuhan dan perkembnagan fisik
2.      Sumbangan hereditas: tinggi, bentuk, kerangka, dan struktur badan disebabkan oleh pertumbuhan potensi-potensi atau sifat-sifat dalam “genes”, strukur dari sistem saraf juga dibentuk oleh pertumbuhan genetis.
3.      Sumbangan lingkungan: segenap pengaruh hereditas itu dapat diganggu oleh lingkungan yagn abnormal.
4.      Dalam bidang pertumbuhan dan perkembangan mental
5.      Sumbangan hereditas: bukti-bukti menunjukkan, bahwa ank-anak menunjukkan, bahwa anak-anak yang lahir dengan berbagai kapasitas mental, dnegan berbagai potensi musik, melukis, menyanyi, mneukang, berpidato, dan sebagainya.
6.      Sumbangan lingkungan: lingkungan-lingkungan yagn baik dibutuhkan untuk mengembangkan kapasitas mental pada taraf aygn diharapkan.

E.     Prinsip-Prinsip Hereditas
Prinsip-prinsip hereditas seperti yang dikemukakan oleh Ki R.B.S. Fudyartanto (2002) ada empat, yaitu:
1.      Prinsip reproduksi. Hereditas yang diturunkan kepada anak oleh orang tuanya menurut prinsip ini adalah berbeda satu dengan yang lain. Antara orang tua dengan keturunannya (anak) mempunyai ciri-ciri yang berbeda.
2.      Prinsip konformitas. Berdasarkan prinsip konformitas setiap jenis atau golongan (spesies) akan menghasilkan jenisnya sendiri bukan jenis yang lainnya.
3.      Prinsip variasi. Prinsip ini memberikan landasan berpikir bahwa sel-sel benih (germsel) berisi banyak determinan yang mempunyai mekanisme percampuran atau perpaduan sehingga menghasilkan perbedaan-perbedaan invidual.
4.      Prinsip regresi filial. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh ahli genetika Francis Galton. Prinsip regresi filial adalah bahwa sifat-sifat dari orang tua akan mengahsilkan keturunan dengan kecenderungan pada sifat rata-ratanya pada umumnya.

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Hereditas merupakan faktor yang diturunkan langsung oleh orang tua. Faktor hereditas ini tidak bisa direkayasa, karena faktor hereditas ini yang menjadi faktor utama dalam pertumbuhan dan perkembangan individu. Selain hereditas, ada juga factor lingkungan yang juga berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan Individu.
Hubungan antara faktor hereditas dan lingkungan, faktor hereditas beroperasi dengan cara yang berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkungan yang berbeda-beda pula. Selain dengan interaksi hubungan antara hereditas dan lingkungan dapat pula digambarkan sebagai additive contribution (sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan juga tingkah laku.Diantara kedua faktor tersebut tidak ada faktor yang lebih dominan karena keduanya saling mengisi dan mempengaruhi satu sama lain. Tidak selamanya yang diinginkan lingkungan kepada seorang anak akan menjadi kenyataan, begitu pula sebaliknya.  Sebagai seorang pendidik kita harus bersikap professional dalam menghadapi siswa kita. Agar kondisi belajar- mengaajar lebih efektif dan efisien dan terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif.





DAFTAR PUSTAKA



Dalyono. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Prawira, Purwa Atmaja. 2013. Psikologi Pendidikan dalam Perpektif Baru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

adsense

Sosiologi Antropologi

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini