MAKALAH SEJARAH
Zaman Praaksara,Kehidupan
Masyarakat Hidu Hudha dan Masyarakat Islam
Nama
kelompok 1 :
Endi Parina(1886286017)
Deby Fitri Arza(1886206857)
Maria Cristina Dewi(1886206047)
Nopri Yanti(1886206030)
Asmita Yati(1886206015)
Windi Nur Safitri(1886206003)
Ari Ridwan(1886206059)
Muhamad Hasan Basri(1886206011)
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
FKIP(PGSD)2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah swt., karena atas limpahan
rahmat dan karunia – Nya lah sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah sejarah ini
sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami pelajaran Sejarah
yang merupakan judul dari Makalah kami,
yaitu zaman praaksara,kehidupan masyarakat hidu budha dan masyarakat islam. Disamping
itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah ini
dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk
melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini
masih ada kekurangan sehingga kami berharap
saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya dari guru mata pelajaran konsep dasar
sejarah agar dapat meningkatkan mutu dalam
penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
BAB I
LATAR BELAKANG
Sejarah
adalah mata pelajaran wajib yang perlu dipelajari oleh semua siswa. Dengan
mempelajari sejarah, diharapkan siswa dapat mengetahui sejarah dan menghargai
jasa para pahlawan terdahulu serta menarik subjek dari nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Melalui sejarah dapat dikembangkan nilai-nilai dan
kecakapan-kecakapan sosial bagi siswa berupa nilai demokrasi, nasionalisme,
patriotisme, bertanggungjawab, mandiri dan pentingnya pendidikan bagi kemajuan
suatu bangsa.
Menurut
Suryabrata (2002), pada faktor non-sosial mencakup metode pembelajaran, dimana
metode pembelajaran merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Penggunaan metode pembelajaran yang menarik diharapkan
mampu membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar siswa, membantu
keefektifan proses pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran serta mempelancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi yang diberikan. Sehingga pembelajaran menjadi
lebih menarik, membawa kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman belajar siswa
agar tidak bosan.
RUMUSAN
MASALAH
1. Zaman Praaksara di Indonesia
2. Perkembangan hindu budha di Indonesia
3. Perkrmbangan islam di Indonesia
DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………………...II
BAB I
pendahuluan………………………………………………………………………III
Latar belakang……………………………………………………………………III
Rumusan masalah……………………………………………………………….III
BAB II Pembahasan……………………………………………………………………..1
Zaman praaksara di Indonesia………………………………………………….1
Perkembangan hindu budha di Indonesia…………………………………….2
Perkembangan islam di Indonesia……………………………………………..7
BAB III
Penutup………………………………………………………………………….11
Kesimpulan………………………………………………………………………11
Daftar pustaka……………………………………………………………………11
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Zaman pra aksara di Indonesia
Masa praaksara antara satu
bangsa dengan bangsa yang lain berbeda sesuai dengan kemampuan manusia
pendukungnya mengenal aksara. Penemuan fosil dan artefak di Indonesia
menjelaskan tentang manusia purba yang pernah ada di Indonesia dan bagaimana
cara manusia purba bertahan hidup.
Selain itu, penemuan tersebut membawa kita kepada asal nenek
moyang bangsa Indonesia. Alat-alat yang ditinggalkan oleh manusia purba tersebut,
menjadi sebuah rute yang dapat menelusuri dimana awal dan akhirnya.
A. Pengertian
zaman praaksara
Zaman praaksara atau zaman prasejarah
adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Zaman praaksara juga disebut zaman
nirleka, yang berarti zaman ketika tulisan belum ditemukan (nir - tidak; leka- tulisan
aksara).
Zaman Praaksara dimulai sejak manusia
ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal tulisan. Sejarah dan
praaksara berbicara mengenai peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada masa
lalu. Perbedaannya, sejarah meninggalkan bukti-bukti tertulis, sedangkan
praaksara meninggalkan bukti-bukti yang tidak menorehkan tulisan.
B. Kurun waktu masa praaksara
Berdasarkan ilmu geologi, bumi terbagi
dalam empat zaman, yaitu.
a. Arkeozoikum
Arkeozoikum merupakan zaman
tertua dalam sejarah perkembangan bumi beserta segala hal yang hidup di bumi,
berumur kira-kira 545-4.500 juta tahu lalu. Pada masa itu, keadaan bumi
belum stabil, kulit bumi masih tahap pembentukan, dan udara masih sangat panas
sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan.
Setelah itu, terjadi penurunan suhu yang
memungkinkan munculnya suatu kehidupan. Hal itu terjadi pada akhir Arkeozoikum.
b. Paleozoikum
Zaman ini merupakan kelanjutan
dari Arkeozoikum dan diperkirakan berumur sekitar 245-545 juta tahun yang lalu.
Pada masa Paleozoikum, bumi lambat laun menjadi dingin dan tanda-tanda
kehidupan semakin jelas, yakni dengan munculnya makshluk bersel satu seperti
bakteri. Pada masa itu, telah muncul pula sejumlah makhluk hidup sejenis ikan
maupun binatang amfibi, walaupun dalam jumlah sedikit.
c.
Paleozoikim
disebut
juga sebagai zaman primer (zaman pertama). Mesozoikum disebut pula dengan zaman
sekunder (zaman kedua) atau zaman reptil dan berumur kira-kira 65-245 juta
tahun yang lalu. Mesozoikum merupakan masa pertumbuhan kedua dalam tingkat
kehidupan makhluk hidup.Pada masa itu muncul reptil raksasa yang dikenal
dinosaurus yang panjangnya mencapai 12 meter dan Atlantosaurus dengan panjang
30 meter. Pada zaman itupun sudah muncul binatang jenis burung dan binatang
menyusui dalam tingkat yang masih rendah.
C. Zaman
praaksara di Indonesia
Zaman praaksara di Indonesia tidak
dikenal zaman tembaga sehingga hanya dikenal tiga zaman, yaitu zaman batu,
zaman perunggu, dan zaman besi. Zaman batu terdiri dari tiga tingkatan, yaitu
Paleolitikum (zaman batu tua), Mesolitikum (zaman batu tengah) dan Neolitikum
(zaman batu baru).
Walaupun manusia pada ketiga masa tersebut sudah
mengalami kemajuan dalam pembuatan alat-alat, tetapi mereka belum dapat membaca
dan menulis atau belum mengenal tulisan. Mereka hidup di dalam masa praaksara
atau zaman purba dan mereka diberi nama manusia purba. Untuk dapat mengetahui
kehidupan manusia purba, dapat dilakukan dengan meneliti fosil ynag
ditinggalkan
2.
Perkembangan hindu budha di Indonesia
A.
Masuk dan berkembangnya kebudayaan hindu budha
Munculnya pemerintahan
kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia tidak terlepas dari
pengaruh kebudayaan India. Kebudayaan India itu bersentuhan dengan kebudayaan
Indonesia. Persentuhan kebudayaan ini terjadi sebagai salah satu akibat dari
adanya hubungan yang dilakukakan oleh orang-orang India dengan orang-orang
Indonesia atau sebaliknya. Hubungan itu berawal dari kegiatan perdagangan
sehingga pengaruh-pengaruh kebudayaan India dengan Budha masuk ke Indonesia.
1. Bangsa india yang aktif
Pendapat mengenai
keaktifan orang-orang India dalam menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia yaitu sebagai berikut :
1) Hipotesis Waisya
Hipotesis waisya dikemukakan oleh NJ. Krom yang menyebutkan
bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha melalui hubungan dagang antara
India dan Indonesia.
2) Hipotesis Ksatria
Ada
tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan
oleh golongan Ksatria yaitu :
a) CC. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut
menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria Hindia yang
terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Para ksatria
memberi bantuan yang banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau
suku yang bertikai sebagai hadiahnya ada diantara mereka yang kemudian
dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari
perkawinannya itu para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha
pada keluarga yang dinikahinya.
b) Moekerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari India
lah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria
membangun koloni – koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
c) J.L Moens mencoba menghubungkan proses tebentuknya
kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi
di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5 ada
diantara para keluarga kerajaan di India selatan melarikan diri ke Indonesia
sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan
kerajaan di Indonesia.
3) Hipotesis Brahmana
Jc.
Van Leur mengatakan bahwa kebudayaan Hindu-Budha di India yang menyebar ke
Indonesia dibawa oleh golongan brahmana. Hal itu didasarkan pada pengamatan
terhadap sisa-sisa peniggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di
Indonesia terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta
dan huruf pallawa. Karena hanya golongan brahmana lah yang menguasai bahasa dan
huruf itu maka sangat jelas disini adanya peran brahmana.
2. Bangsa
Indonesia yang aktif
Pendapat
mengenai keaktifan orang-orang Indonesia diungkapkan oleh F.D.K Bosch. Menurut
Bosch, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah orang-orang India yang
memiliki semangat untuk menyebarkan agama Hindu-Budha.
Setelah
tiba di Indonesia mereka menyebarka ajarannya. Karena pengaruhnya itu ada
diantara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti ajarannya. Pada
perkembangan selanjutnya, banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India
untuk berziarah dan belajar agama Hindu-Budha di Indonesia. Sekembalinya di
Indonesia merekalah yang mengajarkannya pada masyarakat yang lain.
B.
Kerajaan
hindu budha
1.
Kerajaan
Kutai
Kerajaan Kutai dengan nama
asli Kutai Martadipura merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia, dengan
aliran agama hindu-siwa. Letaknya di Muara Kaman tepatnya pada hulu sungai
Mahakam, Kalimantan Timur. Keberadaan kerajaan ini ditandai dengan adanya 7
buah prasasti, yang dinamai prasasti yupa dengan huruf palawa dan bahasa
sansekerta. Pendirinya adalah Raja Kudungga. Setelah Raja Kudungga wafat,
kerajaan diambil alih oleh putranya, Raja Aswawarman. Dan setelah Raja
Aswawarman wafat, kerajaan diambil alih oleh putra Raja Aswawarman, yaitu Raja
Mulawarman.
2.
Kerajaan
Tarumanegara
Sumber mengenai kerajaan
Tarumanegara berasal dari tujuh buah prasasti yang berbahasa sansekerta dan
huruf pallawa. Prasasti tersebut adalah prasasti Ciaruteun, Kebun Kopi, Jambu,
Tugu, Pasar Awi, Muara Cianten, dan Lebak. Seorang musafir Cina bernama
Fa-Hsien pernah datang di Jawa pada tahun 414 M. Ia telah menyebut keberadaan
kerajaan To-lo-mo atau Taruma di Pulau Jawa. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan
berkembang pada abad V M. Raja terbesar yang berkuasa adalah Purnawarman.
Wilayah kekuasaan Purnawarman meliputi hampir seluruh Jawa Barat dengan pusat
kekuasaan di daerah Bogor. Raja pernah memerintahkan pembangunan irigasi dengan
cara menggali sebuah saluran panjang 6.112 tumbak (± 11 km). Saluran itu
berfungsi untuk mencegah bahaya banjir. Saluran ini selanjutnya disebut sebagai
sungai Gomat
3.
Kerajaan sriwijaya
Kerajaan
sriwijaya adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah berjaya di Indonesia.
Kerajaan ini mampu mengembangkan diri sebagai negara maritim dengan menguasai
lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional.Keberadaan kerajaan ini
diketahui melalui enam buah prasasti yang menggunakan bahasa melayu kuno dan
huruf pallawa, serta telah menggunakan angka tahun saka. Prasasti tersebut
adalah Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur dan Karang Berahi.
4.
Kerajaan
Mataram kuno
Menurut Teori Van Bammalen, letak
kerajaan ini berpindah-pindah, hal ini disebabkan oleh 2 alasan, yaitu
karena adanya bencana alam letusan Gunung Merapi, dan karena adanya peperangan
dalam perebutan kekuasaan. Awalnya, pada abad ke-8 kerajaan ini terletak di
daerah Jawa Tengah, kemudian setelah Gunung Merapi meletus pada abad ke-10,
kerajaan ini dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Agama di kerajaan ini
pun terbagi menjadi 2, yaitu hindu pada Dinasti Sanjaya dan budha pada Dinasti
Syailendra. Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sanna. Raja Sanna
kemudian digantikan oleh keponakannya, Raja Sanjaya.
5.
Kerajaan Singhasari
Keberadaan Kerajaan Singhasari didasarkan pada kitab Negarakertagama
karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan raja-raja yang memerintah di Singasari
serta kitab Pararaton yang juga menceritakan keajaiban Ken Arok. Ken Arok
semula sebagai akuwu (bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang
dibunuhnya karena tertarik kepada Ken Dedes isteri Tunggul Ametung. Pada tahun
1222 M Ken Arok menyerang kediri sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada
pertempuran di desa Ganter. Ken Arok menyatakan dirinya sebagai Raja Singasari
dengan gelar Sri Rangga Rajasa Bhattara Sang Amurwabhumi
6.
Kerajaan
Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu terakhir dan
terbesar di Indonesia. Letaknya di Pulau Jawa. Pendirinya adalah Raden Wijaya yang
sempat melarikan diri ke Madura bersama istrinya saat terjadi Peristiwa
Mahapralaya. Kerajaan Majapahit, awalnya hanyalah sebuah desa kecil bernama
Desa Tarik yang merupakan pemberian Raja Jayakatwang dari Kediri. Raden Wijaya
telah dimaafkan dan dipercaya tidak bersalah atas kesalahan generasi atasnya.
C.
Peninggalan kebudayaan Hindu
budha
1) Bidang agama,
dibuktikan dengan berkembangnya agama Hindu dan Budha di Indonesia.
2) Bidang politik dan
pemerintahan, sistem pemerintahan yang berlangsung di Indonesia masih berupa
pemerintahan kesukuan yang dipimpin oleh seorang kepala suku. Kemudian masuknya
pengaruh India membawa pengaruh pada terbentuknya kerajaan yang bercorak
Hindu-Budha di Indonesia.
3) Bidang pendidikan,
lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan bukti dari pengaruh
kebudayaan Hindu-Budha. Lembaga tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu
keagamaan.
4) Bidang sastra dan
bahasa, pengaruh kebudayaan Hindu-Budha pada bidang sastra menggunakan bahasa
Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Karya sastra itu antara
lain:
a. Arjunawiwaha,
b. Bharatayudha,
c. Gatotkacasraya
d. Arjuna wijaya dan
Sutasoma
e. Negarakertagama
f. Wretta sancaya
Lubdhaka.
5) Bidang seni tari,
relief-relief yang terdapat pada candi-candi Borobudur dan Prambanan menunjukan
adanya bentuk tarian yang berkembang pada masa itu. Tarian perang, tuwung,
bungkuk, ganding, matapukan merupakan tarian yang terlihat direlief candi
tersebut.
6) Hiasan pada candi atau
sering disebut dengan relief yang terdapat pada candi-candi di Indonesia.
7) Wujud akulturasi
pemujaan arwah leluhur dengan ajaran Hindu-Budha yang dapat dilihat dari bentuk
arca dan patung yang ditempatkan di Candi.
8) Bidang seni bangunan.
Bidang seni bangunan adalah salah satu peninggalan budaya Hindu-Budha di
Indonesia yang sangat menonjol antara lain candi dan stupa.
3. perkembangan islam di Indonesia
A.
Proses
masuknya islam di Indonesia
Masuknya Islam di Indonesia agak unik bila dibandingkan
dengan masuknya Islam ke daerah-daerah lain. Keunikannya terlihat kepada proses
masuknya Islam ke Indonesia yang relatif berbeda dengan daerah lain. Islam
masuk ke Indonesia secara damai dibawa oleh para pedagang dan mubaligh.
Sedangkan Islam masuk di daerah lain pada umumnya lewat penaklukan, seperti
masuknya Islam ke Irak, Iran, Mesir, Afrika Utara sampai Andalusia.
Masuknya islam di Indonesia terdapat 3 teori menurut Ahmad Mansur
Suryanegara yaitu :
1.
Teori Gujarat
teori ini
berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dan pembawanya
berasal dari Gujarat, India. Dasar teori ini adalah hubungan dagang Indonesia
dengan India telah lama terjalin, serta adanya batu nisan Sultan Samudera Pasai
yaitu Malik as Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Teori ini juga
bersumber dari keterangan Marcopolo dari Vanesia yang pernah singgah di Perlak
tahun 1292 M. Ia menceritakan bahwa penduduk Perlak sudah banyak yang memeluk
agama Islam.
2.
Teori makkah
teori ini
berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan pembawanya
berasal dari Arab dan Mesir. Dasar teori ini adalah pada tahun 674 M di pantai
barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab), dengan pertimbangan
bahwa pedagangan Arab sudah mendirikan perkampungan di Katon pada abad ke-4 M.
3.
Teori Persia
Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar
teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam
Indonesia seperti, adanya peringatan 10 Muharam atas meninggalnya Hasan dan
Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat dijunjung oleh umat Islam di Iran. Ada
juga yang bersumber dari ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik
tahun 1419, serta terdapat perkampungan Leran di Giri daerah
B.
Cara penyebaran islam di Indonesia
1.
Perdagangan
masuknya Islam
di Indonesia melalui perdagangan terjadi pada tahap awal, yaitu sejalan dengan
ramainya lalu lintas pada abad ke-7 M hingga abad 16 M. Pada masa itu, pedagang
muslim yang berdagang ke Indonesia makin banyak sehingga akhirnya membentuk
pemukiman yang
disebut Pekojan.
Dari tempat ini, mereka berinteraksi dan berasimilasi dengan masyarakat asli
seraya menyebarkan agama Islam.
2.
Perkawinan
dengan menunggu
angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli.
Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan Islam
berkembang.
3.
Gerakan dakwah
Gerakan dakwah
memiliki 2 jalur yaitu:
a. Ulama
keliling menyebarkan agama Islam, dengan pendekatan akulturasi dan sinkretisasi
(lambang-lambang budaya).
b. Pendidikan Pesantren, melalui lembaga atau pendidikan pondok pesantren. Kyai sebagai pemimpin dan santri sebagai murid.
b. Pendidikan Pesantren, melalui lembaga atau pendidikan pondok pesantren. Kyai sebagai pemimpin dan santri sebagai murid.
4.
Pendidikan
Penyebaran Islam
melalui pendidikan, dilakukan melalui pesantren-pesantren, khususnya oleh para
kyai. Semakin terkenal kyai, maka semakin banyak pula santri yang diajar.
Beberapa pesantren yang terkenal diantaranya adalah pesantern Ampel Denta milik
sunan Ampel dan pesantren Giri , milik sunan Giri. Para santri mendapatkan
pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung
masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu untuk mengajarkan agama Islam.
Misalnya santri dari Ampel Denta dan Giri diundang ke Maluku untuk mengajarkan
agama Islam.
5.
Tasawuf
pengajar tasawuf
atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan
mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang
mengawini putri-putri bangsawan setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang diajarakan
kepada penduduk pribumi mempunyai kesamaan pikiran dengan mereka, yang
sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah diterima dan
dimengerti. Diantara ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung dengan
alam pikiran Indonesia pra-Islam adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syeh Lemah
Abang dan Sunan Panggung di Jawa.
6.
Akulturasi
budaya dan kesenian
sebelum Islam
masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang
dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Dengan masuknya Islam, Indonesia
kembali mengalami proses akulturasi (proses percampuran dua budaya atau lebih ,
percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi) yang melahirkan budaya baru
yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Budaya-budaya baru tersebut seperti seni
bangunan, seni pahat, seni musik dan seni sastra. Hasil-hasil seni ini dapat
pula dilihat pada bangunan masjid-masjid kuno di Demak, Cirebon, Banten dan
Aceh. Selain itu Walisongo, terutama Sunan Kali Jaga mempergunakan banyak
cabang seni untuk Islamisasi antara lain gamelan, wayang, nyanyian, dan seni
busana.
C.
Kerajaan islam
di Indonesia
1.
Samudera Pasai
Kerajaan Samudra
Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, yang didirikan oleh Malik
As-Saleh. Namun, juga ada yang menyatakan kerajaan Islam pertama di Indonesia
adalah Perlak, tetapi tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung fakta
sejarah ini. Kerajaan ini terletak di Lhok Seumawe Aceh Utara di daerah Selat
Malaka yang merupakan jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Pada masa
pemerintahan Malik As-Saleh, Kerajaan Samudra Pasai berkembang menjadi bandar
pelabuhan besar yang banyak didatangi oleh pedagang dari berbagai daerah,
seperti India, Gujarat, Arab, dan Cina. Dalam perkembangannya setelah Malik
As-Saleh wafat pada 1927, kegiatan pemerintahan dilanjutkan oleh putranya,
yaitu Sultan Muhamad Malik Al-Taher (1927 – 1326), Sultan Ahmad, dan Sultan
Zainul Abidin.
2.
Kerajaan perlak
Merupakan
kerajaan tertua di Indonesia. Bahkan ada yang menyatakan lebih dulu dari
kerajaan Samudera Pasai. Namun sebagaiman, dikemukakan terdahulu, tidak banyak
bahan pustaka yang menguatakan pendapat tersebut. Sultan Mahdum Alauddin
Muhammad Amin yang memerintah antara tahun 1243-1267 M tercatat sebagai Sultan
ke-enam. Ia terkenal sebagai sultan yang arif bijaksana dan alim, sekaligus
seorang ulama. Sultan inilah yang mendirikan semacam perguruan tinggi Islam
pada saat itu.
3.
Kerajaan malaka
Pendiri Kerajaan
Malaka adalah Iskandar Syah. Kerajaan ini letaknya berhadapan dengan Selat
Malaka sehingga sangat strategis karena letaknya tersebut, kerajaan ini sering
kali menjadi tempat persinggahan para pedagang Islam yang berasal dari berbagai
negara. Selain Iskandar Syah, terdapat beberapa raja yang sempat memimpin
Kerajaan Malaka, di antaranya sebagai berikut:
a. Muhammad Iskandar Syah (1414-1424).
b. Sultan Mudzafat Syah dan Sultan Mansur Syah (1458-1477).
c. Sultan Alaudin Syah yang (1477-1488).
d. Sultan Mahmud Syah (1488-151).
a. Muhammad Iskandar Syah (1414-1424).
b. Sultan Mudzafat Syah dan Sultan Mansur Syah (1458-1477).
c. Sultan Alaudin Syah yang (1477-1488).
d. Sultan Mahmud Syah (1488-151).
4.
Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh
muncul setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis. Masa kejayaan Kerajaan Aceh
tercapai dalam pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Seni sastranya dalam
kebudayaan masyarakat Aceh dipengaruhi oleh budaya agama Islam. Rakyat Aceh
terutama kaum ulamanya gemar menulis buku kesusastraan. Misalnya, Nuruddin
ar-Raniri menulis buku Bustanus Salatin dan Hamzah Fansuri menulis Syair
Perahu, Syair Burung Pingai, dan Asrar al Arifin. Selain itu, hasil-hasil
kebudayaan masyarakat Aceh dipengaruhi oleh lingkungan alamnya, yaitu sungai
dan lautan.Rakyat Aceh pandai membuat perahu dan kapal-kapal layar. Dengan
demikian, tampaklah bahwa masyarakat kerajaan Aceh dipengaruhi oleh budaya
Islam
5.
Kerajaan
Demak
Kerajaan Demak
merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah
(1478). Raden Patah adalah putra Raja Majapahit Brawijaya, dengan ibu keturunan
Champa (perbatasan dengan Kamboja dan Vietnam). Kebudayaan masyarakat Demak
bercorak Islam yang terlihat dari banyaknya masjid, makam-makam, kitab suci
Al-Qur’an, ukir-ukiran berlanggam (bercorak) Islam, dan sebagainya.
Sampai-sampai sekarang Demak dikenal sebagai pusat pendidikan dan penyebaran
agama Islam di Jawa Tengah. Bahkan, dalam sejarah Indonesia, Demak dikenal
sebagai pusat daerah budaya Islam di Pulau Jawa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sejarah yang
terjadi di Indonesia merupakan asset Negara untuk menjadikan pelajaran di masa
sekarang ini. Indonesia memiliki banyak suku,agama,budaya,dan ras. Karena itu
kita harus menghargai semua perbedaan tersebut karena kita adalah mahluk yang
memiliki akal dan moral. Hal ini sudah terbukti dari penjelasan sejarah
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawoto. 2007. Seri
IPS Sejarah SMP Kelas VII. Penerbit
Yudisthira
- Kurnia, Anwar dan Moh. Surya. 2007. Sejarah 1 SMP Kelas VII. Penerbit Yudhistira
- Nasrudin Muh, Warsito S.W, Nursa’ban Muh, Mari Belajar IPS VII, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
- Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.
0 komentar:
Posting Komentar