Selasa, 12 Februari 2019

Kelompok_1_Pgsd_A_2018 Konsep Dasar Sejarah Materi Zaman Pra Aksara Kegidupan Masyarakat Hindu Budha dan Masyarakat Islam


MAKALAH SEJARAH
Zaman Praaksara,Kehidupan Masyarakat Hidu Hudha dan Masyarakat Islam
Nama kelompok 1 :
Endi Parina(1886286017)
Deby Fitri Arza(1886206857)
Maria Cristina Dewi(1886206047)
Nopri Yanti(1886206030)
Asmita Yati(1886206015)
Windi Nur Safitri(1886206003)
 Ari Ridwan(1886206059)
Muhamad Hasan Basri(1886206011)
UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA
FKIP(PGSD)2018/2019













KATA PENGANTAR

Puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah  swt., karena  atas  limpahan  rahmat  dan  karunia – Nya lah  sehingga  kami  dapat  menyelesaikan  makalah sejarah  ini  sesuai  waktunya.
          Kami  mencoba  berusaha  menyusun  makalah  ini  sedemikian  rupa  dengan  harapan  dapat  membantu  pembaca  dalam  memahami  pelajaran  Sejarah yang  merupakan  judul  dari  Makalah  kami, yaitu  zaman praaksara,kehidupan masyarakat hidu budha dan masyarakat islamDisamping  itu, kami  berharap  bahwa   Makalah Sejarah  ini  dapat  dijadikan  bekal  pengetahuan  untuk  melangkah  ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih  tinggi  lagi.

          Kami  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  Makalah Sejarah  ini  masih  ada  kekurangan  sehingga  kami  berharap  saran  dan  kritik  dari  pembaca  sekalian  khususnya  dari  guru  mata  pelajaran  konsep dasar sejarah  agar  dapat  meningkatkan  mutu  dalam  penyajian  berikutnya.
          Akhir  kata  kami  ucapkan  terima  kasih.







BAB I
LATAR BELAKANG
Sejarah adalah mata pelajaran wajib yang perlu dipelajari oleh semua siswa. Dengan mempelajari sejarah, diharapkan siswa dapat mengetahui sejarah dan menghargai jasa para pahlawan terdahulu serta menarik subjek dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui sejarah dapat dikembangkan nilai-nilai dan kecakapan-kecakapan sosial bagi siswa berupa nilai demokrasi, nasionalisme, patriotisme, bertanggungjawab, mandiri dan pentingnya pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa.
Menurut Suryabrata (2002), pada faktor non-sosial mencakup metode pembelajaran, dimana metode pembelajaran merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Penggunaan metode pembelajaran yang menarik diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar siswa, membantu keefektifan proses pembelajaran, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran serta mempelancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang diberikan. Sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, membawa kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman belajar siswa agar tidak bosan.

RUMUSAN MASALAH
1.    Zaman Praaksara di Indonesia
2.    Perkembangan hindu budha di Indonesia
3.    Perkrmbangan islam di Indonesia








DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………...II
BAB I pendahuluan………………………………………………………………………III
Latar belakang……………………………………………………………………III
Rumusan masalah……………………………………………………………….III
 BAB II Pembahasan……………………………………………………………………..1
            Zaman praaksara di Indonesia………………………………………………….1
            Perkembangan hindu  budha di Indonesia…………………………………….2
            Perkembangan islam di Indonesia……………………………………………..7
BAB III Penutup………………………………………………………………………….11
            Kesimpulan………………………………………………………………………11
            Daftar pustaka……………………………………………………………………11















BAB II
PEMBAHASAN
1.    Zaman pra aksara di Indonesia
Masa praaksara antara satu bangsa dengan bangsa yang lain berbeda sesuai dengan kemampuan manusia pendukungnya mengenal aksara. Penemuan fosil dan artefak di Indonesia menjelaskan tentang manusia purba yang pernah ada di Indonesia dan bagaimana cara manusia purba bertahan hidup.
Selain itu, penemuan tersebut membawa kita kepada asal nenek moyang bangsa Indonesia. Alat-alat yang ditinggalkan oleh manusia purba tersebut, menjadi sebuah rute yang dapat menelusuri dimana awal dan akhirnya.

A.   Pengertian zaman praaksara
Zaman praaksara atau zaman prasejarah adalah zaman manusia belum mengenal tulisan. Zaman praaksara juga disebut zaman nirleka, yang berarti zaman ketika tulisan belum ditemukan (nir - tidak; leka- tulisan aksara).
Zaman Praaksara dimulai sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal tulisan. Sejarah dan praaksara berbicara mengenai peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada masa lalu. Perbedaannya, sejarah meninggalkan bukti-bukti tertulis, sedangkan praaksara meninggalkan bukti-bukti yang tidak menorehkan tulisan.

B.   Kurun waktu masa praaksara
Berdasarkan ilmu geologi, bumi terbagi dalam empat zaman, yaitu.
a.    Arkeozoikum
Arkeozoikum merupakan zaman tertua dalam sejarah perkembangan bumi beserta segala hal yang hidup di bumi, berumur kira-kira 545-4.500 juta tahu lalu. Pada masa itu, keadaan  bumi belum stabil, kulit bumi masih tahap pembentukan, dan udara masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda kehidupan.
Setelah itu, terjadi penurunan suhu yang memungkinkan munculnya suatu kehidupan. Hal itu terjadi pada akhir Arkeozoikum.

b.    Paleozoikum
Zaman ini merupakan kelanjutan dari Arkeozoikum dan diperkirakan berumur sekitar 245-545 juta tahun yang lalu. Pada masa Paleozoikum, bumi lambat laun menjadi dingin  dan tanda-tanda kehidupan semakin jelas, yakni dengan munculnya makshluk bersel satu seperti bakteri. Pada masa itu, telah muncul pula sejumlah makhluk hidup sejenis ikan maupun binatang amfibi, walaupun dalam jumlah sedikit.

c.    Paleozoikim
disebut juga sebagai zaman primer (zaman pertama). Mesozoikum disebut pula dengan zaman sekunder (zaman kedua) atau zaman reptil dan berumur kira-kira 65-245 juta tahun yang lalu. Mesozoikum merupakan masa pertumbuhan kedua dalam tingkat kehidupan makhluk hidup.Pada masa itu muncul reptil raksasa yang dikenal dinosaurus yang panjangnya mencapai 12 meter dan Atlantosaurus dengan panjang 30 meter. Pada zaman itupun sudah muncul binatang jenis burung dan binatang menyusui dalam tingkat yang masih rendah.
           
C.   Zaman praaksara di Indonesia
Zaman praaksara di Indonesia tidak dikenal zaman tembaga sehingga hanya dikenal tiga zaman, yaitu zaman batu, zaman perunggu, dan zaman besi. Zaman batu terdiri dari tiga tingkatan, yaitu Paleolitikum (zaman batu tua), Mesolitikum (zaman batu tengah) dan Neolitikum (zaman batu baru).
Walaupun manusia pada ketiga masa tersebut sudah mengalami kemajuan dalam pembuatan alat-alat, tetapi mereka belum dapat membaca dan menulis atau belum mengenal tulisan. Mereka hidup di dalam masa praaksara atau zaman purba dan mereka diberi nama manusia purba. Untuk dapat mengetahui kehidupan manusia purba, dapat dilakukan  dengan meneliti fosil ynag ditinggalkan
2.    Perkembangan hindu budha di Indonesia
A.   Masuk dan berkembangnya kebudayaan hindu budha
Munculnya pemerintahan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan India. Kebudayaan India itu bersentuhan dengan kebudayaan Indonesia. Persentuhan kebudayaan ini terjadi sebagai salah satu akibat dari adanya hubungan yang dilakukakan oleh orang-orang India dengan orang-orang Indonesia atau sebaliknya. Hubungan itu berawal dari kegiatan perdagangan sehingga pengaruh-pengaruh kebudayaan India dengan Budha masuk ke Indonesia.

1.    Bangsa india yang aktif
Pendapat mengenai keaktifan orang-orang India dalam menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia yaitu sebagai berikut :

1)      Hipotesis Waisya
Hipotesis waisya dikemukakan oleh NJ. Krom yang menyebutkan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha melalui hubungan dagang antara India dan Indonesia.
2)      Hipotesis Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang dilakukan oleh golongan Ksatria yaitu :
a)      CC. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria Hindia yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Para ksatria memberi bantuan yang banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku yang bertikai sebagai hadiahnya ada diantara mereka yang kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinannya itu para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha pada keluarga yang dinikahinya.
b)      Moekerji juga mengatakan bahwa golongan ksatria dari India lah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria membangun koloni – koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
c)      J.L Moens mencoba menghubungkan proses tebentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Ternyata sekitar abad ke-5  ada diantara para keluarga kerajaan di India selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
3)      Hipotesis Brahmana
            Jc. Van Leur mengatakan bahwa kebudayaan Hindu-Budha di India yang menyebar ke Indonesia dibawa oleh golongan brahmana. Hal itu didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peniggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Karena hanya golongan brahmana lah yang menguasai bahasa dan huruf itu maka sangat jelas disini adanya peran brahmana.


2.    Bangsa Indonesia yang aktif
Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia diungkapkan oleh F.D.K Bosch. Menurut Bosch, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah orang-orang India yang memiliki semangat untuk menyebarkan agama Hindu-Budha.
Setelah tiba di Indonesia mereka menyebarka ajarannya. Karena pengaruhnya itu ada diantara tokoh masyarakat yang tertarik untuk mengikuti ajarannya. Pada perkembangan selanjutnya, banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India untuk berziarah dan belajar agama Hindu-Budha di Indonesia. Sekembalinya di Indonesia merekalah yang mengajarkannya pada masyarakat yang lain.

B.   Kerajaan hindu budha
1.    Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai dengan nama asli Kutai Martadipura merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia, dengan aliran agama hindu-siwa. Letaknya di Muara Kaman tepatnya pada hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Keberadaan kerajaan ini ditandai dengan adanya 7 buah prasasti, yang dinamai prasasti yupa dengan huruf palawa dan bahasa sansekerta. Pendirinya adalah Raja Kudungga. Setelah Raja Kudungga wafat, kerajaan diambil alih oleh putranya, Raja Aswawarman. Dan setelah Raja Aswawarman wafat, kerajaan diambil alih oleh putra Raja Aswawarman, yaitu Raja Mulawarman.

2.    Kerajaan Tarumanegara
Sumber mengenai kerajaan Tarumanegara berasal dari tujuh buah prasasti yang berbahasa sansekerta dan huruf pallawa. Prasasti tersebut adalah prasasti Ciaruteun, Kebun Kopi, Jambu, Tugu, Pasar Awi, Muara Cianten, dan Lebak. Seorang musafir Cina bernama Fa-Hsien pernah datang di Jawa pada tahun 414 M. Ia telah menyebut keberadaan kerajaan To-lo-mo atau Taruma di Pulau Jawa. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang pada abad V M. Raja terbesar yang berkuasa adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman meliputi hampir seluruh Jawa Barat dengan pusat kekuasaan di daerah Bogor. Raja pernah memerintahkan pembangunan irigasi dengan cara menggali sebuah saluran panjang 6.112 tumbak (± 11 km). Saluran itu berfungsi untuk mencegah bahaya banjir. Saluran ini selanjutnya disebut sebagai sungai Gomat

3.    Kerajaan sriwijaya
Kerajaan sriwijaya adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah berjaya di Indonesia. Kerajaan ini mampu mengembangkan diri sebagai negara maritim dengan menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional.Keberadaan kerajaan ini diketahui melalui enam buah prasasti yang menggunakan bahasa melayu kuno dan huruf pallawa, serta telah menggunakan angka tahun saka. Prasasti tersebut adalah Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur dan Karang Berahi.

4.    Kerajaan Mataram kuno
 Menurut Teori Van Bammalen, letak kerajaan ini berpindah-pindah, hal ini disebabkan oleh 2 alasan, yaitu karena adanya bencana alam letusan Gunung Merapi, dan karena adanya peperangan dalam perebutan kekuasaan. Awalnya, pada abad ke-8 kerajaan ini terletak di daerah Jawa Tengah, kemudian setelah Gunung Merapi meletus pada abad ke-10, kerajaan ini dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Agama di kerajaan ini pun terbagi menjadi 2, yaitu hindu pada Dinasti Sanjaya dan budha pada Dinasti Syailendra. Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Raja Sanna. Raja Sanna kemudian digantikan oleh keponakannya, Raja Sanjaya.

5.    Kerajaan Singhasari
            Keberadaan Kerajaan Singhasari didasarkan pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang menjelaskan raja-raja yang memerintah di Singasari serta kitab Pararaton yang juga menceritakan keajaiban Ken Arok. Ken Arok semula sebagai akuwu (bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya karena tertarik kepada Ken Dedes isteri Tunggul Ametung. Pada tahun 1222 M Ken Arok menyerang kediri sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok menyatakan dirinya sebagai Raja Singasari dengan gelar Sri Rangga Rajasa Bhattara Sang Amurwabhumi
6.    Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu terakhir dan terbesar di Indonesia. Letaknya di Pulau Jawa.  Pendirinya adalah Raden Wijaya yang sempat melarikan diri ke Madura bersama istrinya saat terjadi Peristiwa Mahapralaya. Kerajaan Majapahit, awalnya hanyalah sebuah desa kecil bernama Desa Tarik yang merupakan pemberian Raja Jayakatwang dari Kediri. Raden Wijaya telah dimaafkan dan dipercaya tidak bersalah atas kesalahan generasi atasnya.

C.   Peninggalan kebudayaan Hindu budha
1)      Bidang agama, dibuktikan dengan berkembangnya agama Hindu dan Budha di Indonesia.
2)      Bidang politik dan pemerintahan, sistem pemerintahan yang berlangsung di Indonesia masih berupa pemerintahan kesukuan yang dipimpin oleh seorang kepala suku. Kemudian masuknya pengaruh India membawa pengaruh pada terbentuknya kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia.
3)      Bidang pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan bukti dari pengaruh kebudayaan Hindu-Budha. Lembaga tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan.
4)      Bidang sastra dan bahasa, pengaruh kebudayaan Hindu-Budha pada bidang sastra menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Karya sastra itu antara lain:
a.       Arjunawiwaha,
b.      Bharatayudha,
c.       Gatotkacasraya
d.      Arjuna wijaya dan Sutasoma
e.       Negarakertagama
f.       Wretta sancaya Lubdhaka.
5)      Bidang seni tari, relief-relief yang terdapat pada candi-candi Borobudur dan Prambanan menunjukan adanya bentuk tarian yang berkembang pada masa itu. Tarian perang, tuwung, bungkuk, ganding, matapukan merupakan tarian yang terlihat direlief candi tersebut.
6)      Hiasan pada candi atau sering disebut dengan relief yang terdapat pada candi-candi di Indonesia.
7)      Wujud akulturasi pemujaan arwah leluhur dengan ajaran Hindu-Budha yang dapat dilihat dari bentuk arca dan patung yang ditempatkan di Candi.
8)      Bidang seni bangunan. Bidang seni bangunan adalah salah satu peninggalan budaya Hindu-Budha di Indonesia yang sangat menonjol antara lain candi dan stupa.
     
3. perkembangan islam di Indonesia

A.   Proses masuknya islam di Indonesia
Masuknya Islam di Indonesia agak unik bila dibandingkan dengan masuknya Islam ke daerah-daerah lain. Keunikannya terlihat kepada proses masuknya Islam ke Indonesia yang relatif berbeda dengan daerah lain. Islam masuk ke Indonesia secara damai dibawa oleh para pedagang dan mubaligh. Sedangkan Islam masuk di daerah lain pada umumnya lewat penaklukan, seperti masuknya Islam ke Irak, Iran, Mesir, Afrika Utara sampai Andalusia.
Masuknya islam di Indonesia terdapat 3 teori menurut Ahmad Mansur Suryanegara yaitu :
1.    Teori Gujarat
teori ini berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat, India. Dasar teori ini adalah hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama terjalin, serta adanya batu nisan Sultan Samudera Pasai yaitu Malik as Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat. Teori ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Vanesia yang pernah singgah di Perlak tahun 1292 M. Ia menceritakan bahwa penduduk Perlak sudah banyak yang memeluk agama Islam.
2.    Teori makkah
teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan pembawanya berasal dari Arab dan Mesir. Dasar teori ini adalah pada tahun 674 M di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab), dengan pertimbangan bahwa pedagangan Arab sudah mendirikan perkampungan di Katon pada abad ke-4 M.
3.    Teori Persia
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti, adanya peringatan 10 Muharam atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat dijunjung oleh umat Islam di Iran. Ada juga yang bersumber dari ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik tahun 1419, serta terdapat perkampungan Leran di Giri daerah 
B.   Cara penyebaran islam di Indonesia
1.    Perdagangan
masuknya Islam di Indonesia melalui perdagangan terjadi pada tahap awal, yaitu sejalan dengan ramainya lalu lintas pada abad ke-7 M hingga abad 16 M. Pada masa itu, pedagang muslim yang berdagang ke Indonesia makin banyak sehingga akhirnya membentuk pemukiman yang
disebut Pekojan. Dari tempat ini, mereka berinteraksi dan berasimilasi dengan masyarakat asli seraya menyebarkan agama Islam.

2.    Perkawinan
dengan menunggu angin muson (6 bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan Islam berkembang.

3.    Gerakan dakwah
Gerakan dakwah memiliki 2 jalur yaitu:
a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam, dengan pendekatan akulturasi dan sinkretisasi (lambang-lambang budaya).
b. Pendidikan Pesantren, melalui lembaga atau pendidikan pondok pesantren. Kyai sebagai pemimpin dan santri sebagai murid.

4.    Pendidikan
Penyebaran Islam melalui pendidikan, dilakukan melalui pesantren-pesantren, khususnya oleh para kyai. Semakin terkenal kyai, maka semakin banyak pula santri yang diajar. Beberapa pesantren yang terkenal diantaranya adalah pesantern Ampel Denta milik sunan Ampel dan pesantren Giri , milik sunan Giri. Para santri mendapatkan pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu untuk mengajarkan agama Islam. Misalnya santri dari Ampel Denta dan Giri diundang ke Maluku untuk mengajarkan agama Islam.

5.    Tasawuf
pengajar tasawuf atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini putri-putri bangsawan setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang diajarakan kepada penduduk pribumi mempunyai kesamaan pikiran dengan mereka, yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah diterima dan dimengerti. Diantara ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung dengan alam pikiran Indonesia pra-Islam adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syeh Lemah Abang dan Sunan Panggung di Jawa.

6.    Akulturasi budaya dan kesenian
sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (proses percampuran dua budaya atau lebih , percampuran bangsa-bangsa dan saling mempengaruhi) yang melahirkan budaya baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Budaya-budaya baru tersebut seperti seni bangunan, seni pahat, seni musik dan seni sastra. Hasil-hasil seni ini dapat pula dilihat pada bangunan masjid-masjid kuno di Demak, Cirebon, Banten dan Aceh. Selain itu Walisongo, terutama Sunan Kali Jaga mempergunakan banyak cabang seni untuk Islamisasi antara lain gamelan, wayang, nyanyian, dan seni busana.

C.   Kerajaan islam di Indonesia
1.    Samudera Pasai
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, yang didirikan oleh Malik As-Saleh. Namun, juga ada yang menyatakan kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Perlak, tetapi tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung fakta sejarah ini. Kerajaan ini terletak di Lhok Seumawe Aceh Utara di daerah Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan dan pelayaran internasional. Pada masa pemerintahan Malik As-Saleh, Kerajaan Samudra Pasai berkembang menjadi bandar pelabuhan besar yang banyak didatangi oleh pedagang dari berbagai daerah, seperti India, Gujarat, Arab, dan Cina. Dalam perkembangannya setelah Malik As-Saleh wafat pada 1927, kegiatan pemerintahan dilanjutkan oleh putranya, yaitu Sultan Muhamad Malik Al-Taher (1927 – 1326), Sultan Ahmad, dan Sultan Zainul Abidin.

2.    Kerajaan perlak
Merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Bahkan ada yang menyatakan lebih dulu dari kerajaan Samudera Pasai. Namun sebagaiman, dikemukakan terdahulu, tidak banyak bahan pustaka yang menguatakan pendapat tersebut. Sultan Mahdum Alauddin Muhammad Amin yang memerintah antara tahun 1243-1267 M tercatat sebagai Sultan ke-enam. Ia terkenal sebagai sultan yang arif bijaksana dan alim, sekaligus seorang ulama. Sultan inilah yang mendirikan semacam perguruan tinggi Islam pada saat itu.

3.    Kerajaan malaka
Pendiri Kerajaan Malaka adalah Iskandar Syah. Kerajaan ini letaknya berhadapan dengan Selat Malaka sehingga sangat strategis karena letaknya tersebut, kerajaan ini sering kali menjadi tempat persinggahan para pedagang Islam yang berasal dari berbagai negara. Selain Iskandar Syah, terdapat beberapa raja yang sempat memimpin Kerajaan Malaka, di antaranya sebagai berikut:
a. Muhammad Iskandar Syah (1414-1424).
b. Sultan Mudzafat Syah dan Sultan Mansur Syah (1458-1477).
c. Sultan Alaudin Syah yang (1477-1488).
d. Sultan Mahmud Syah (1488-151).

4.    Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh muncul setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis. Masa kejayaan Kerajaan Aceh tercapai dalam pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Seni sastranya dalam kebudayaan masyarakat Aceh dipengaruhi oleh budaya agama Islam. Rakyat Aceh terutama kaum ulamanya gemar menulis buku kesusastraan. Misalnya, Nuruddin ar-Raniri menulis buku Bustanus Salatin dan Hamzah Fansuri menulis Syair Perahu, Syair Burung Pingai, dan Asrar al Arifin. Selain itu, hasil-hasil kebudayaan masyarakat Aceh dipengaruhi oleh lingkungan alamnya, yaitu sungai dan lautan.Rakyat Aceh pandai membuat perahu dan kapal-kapal layar. Dengan demikian, tampaklah bahwa masyarakat kerajaan Aceh dipengaruhi oleh budaya Islam

5.    Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah (1478). Raden Patah adalah putra Raja Majapahit Brawijaya, dengan ibu keturunan Champa (perbatasan dengan Kamboja dan Vietnam). Kebudayaan masyarakat Demak bercorak Islam yang terlihat dari banyaknya masjid, makam-makam, kitab suci Al-Qur’an, ukir-ukiran berlanggam (bercorak) Islam, dan sebagainya. Sampai-sampai sekarang Demak dikenal sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Islam di Jawa Tengah. Bahkan, dalam sejarah Indonesia, Demak dikenal sebagai pusat daerah budaya Islam di Pulau Jawa.


























BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sejarah yang terjadi di Indonesia merupakan asset Negara untuk menjadikan pelajaran di masa sekarang ini. Indonesia memiliki banyak suku,agama,budaya,dan ras. Karena itu kita harus menghargai semua perbedaan tersebut karena kita adalah mahluk yang memiliki akal dan moral. Hal ini sudah terbukti dari penjelasan sejarah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Prawoto. 2007. Seri IPS Sejarah SMP Kelas VII. Penerbit Yudisthira
  1. Kurnia, Anwar dan Moh. Surya. 2007. Sejarah 1 SMP Kelas VII. Penerbit Yudhistira
  2. Nasrudin Muh, Warsito S.W, Nursa’ban Muh, Mari Belajar IPS VII, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
  3. Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.
 
    









Share:

0 komentar:

Posting Komentar

adsense

Sosiologi Antropologi

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini