MAKALAH
BOTANI
TUMBAHAN TINGKAT TINGGI DAN RENDAH
Di Susun oleh :
Kelompok 1
1. Fiqi Aulia Rahman (1886206001)
2. Faisal Abda’u (1886206054)
3. Novita Anwarti (1886206006)
4. Windi Nur Safitri (1886206003)
Pendidikan
Guru Sekolah Dasar
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Widya Gama Mahakam Samarinda
2019
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT, Tuhan yang telah
memberikan nikmat-Nya kepada kita semua
sehingga kelompok kami diberikan kelancaran dalam membuat makalah yang berjudul
“Botani Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Rendah”. Shalawat dan salam semoga
selamanya tercurah dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sahabatnya serta seluruh umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan
semoga kita akan mendapatkan sya’fatnya nanti diakhirat
Dalam
makalah ini kami uraikan berbagai hal terkait masalah pengertian botani
tumbuhan tinggi dan rendah ataupun tentang Class tumbuhan , baik itu tingkat
tinggi dan tingkat rendah serta beberapa hal lainya yang berkaitan dengan
tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah.
Kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselesaikanya
makalah ini
Kami menyadari bahwa Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, karena kami pun masih dalam tahap belajar. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga Makalah ini memberikan
manfaat yang besar bagi kita semua.
Samarinda, 24 Februari 2019
PENULIS
DAFTAR
ISI
Cover judul................................................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB
1 PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
Pembahasan................................................................................................................ 4
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................ 38
Daftar Pustaka........................................................................................................... 39
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuhan yang ada di
dunia sangatlah beraneka ragam. Keaneka ragaman tersebut meliputi ukuran,
bentuk, warna, struktur, fungsi, dan lain-lain. Karena keaneka ragaman tumbuhan
tersebut, ilmu taksonomi tumbuhan ada untuk mempermudah dan sistematis dalam
mempelajari identifikasi, tata nama, dan klasifikasi tumbuhan.Dalam taksonomi
tumbuhan terdapat klasifikasi tumbuhan, pada setiap kategori apabila dibahas
satu persatu tentu akan menghabiskan waktu yang sangat lama. Karena aspek
pembahasa dapat mencakup berbagai macam aspek mengingat bukti klasifikasi
sendiri terdapat beraneka ragam, seperti bukti anatomi, morfologi, fisiologi, ekologi,
dan lain-lain. Pada klasifikasi tumbuhan salah satu kategori divisio terdapat
takson spermatophyta yang memiliki subdivision Angiospermae. Angiospermae
sendiri terbagi menjadi dua yaitu, monokoti dan dikotil.
Tumbuhan tingkat
tinggi merupakan tumbuhan yang sudah berkormus dan memiliki alat reproduksi
generatif. Tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi dua subdivisio yaitu
Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji
terbuka dan belum memiliki bunga sesungguhnya, sedangkan Angiospermae merupakan
tumbuhan yang berbiji tertutup dan sudah memiliki bunga yang sesungguhnya.
Subdivisio Angiospermae dibagi menjadi dua kelas berdasarkan kepingan bijinya,
yaitu Classis Monocotyledoneae merupakan biji berkeping satu dan Classis Dicotyledoneae
merupakan biji berkeping dua. Antara dua kelas tersebut memiliki ciri khas
masing-masing yang membedakannya satu dengan yang lainnya. Classis
Monocotyledoneae merupakan kela tumbuhan yang memiliki biji berkeping satu.
Tumbuhan ini memiliki akar serabut, batang lurus dan ada yang bercabang.
Pertulangan daun umumnya sejajar atau melengkung. Classis Monocotyledoneae
dapat dibagi menjadibeberapa ordo. Dibawah ini akan dibahas beberapa ordo
mengenai Classis Monocotyledoneae
Tumbuhan tingkat rendah merupakan kelompok
tumbuhan yang berstruktur tubuh dan perkembangan organ tubuhnya masih sangat
sederhana. Meskipun sebagian ada yang memiliki organ seperti batang, akar, dan
daun namun bukan merupakan organ sejati. Tumbuhan yang tidak memiliki bunga dan
jaringan pembuluh bukan termasuk organ sejati. Tumbuhan tersebut tidak memiliki
bunga dan jaringan pembuluh angkut sehingga penyaluran materi di dalam tubuh
dilakukan dengan cara difusi. Termasuk kelompok tumbuhan tingkat rendah
diantaranya ciri-ciri
tumbuhan tingkat
rendah memiliki ciri khas tumbuhan tingkat rendah yaitu tumbuhan belah
(schizophyta), tumbuhan talus (thallophyta), tumbuhan lumut (bryophta), serta
tumbuhan paku (pteridophyta) sesuai dengan tumbuhan belah merupakan tumbuhan
yang berkembang biak dengan cara membelah diri dan merupakan tumbuhan bersel
satu. Istilah untuk menyebutkan masing masing tumbuhan itu tempat tidak boleh diubah
sehingga masing-masing menunjukan kedudukan dalam menunjukan kategorinya dalam
sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk
menyebutkan suatu takson sekaligus mencerminkan. Posisidan tinggi tingkatnya
dalam hierarki klasifikasi.
B.
Rumusan Masalah
Agar penulisan makalah ini
terstruktur dan mencapai tujuan yang diinginkan maka hendaklah kita membuat
beberapa rumusan masalah rumusan masalahnya adalah :
1.
Apa yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat rendah ?
2.
Apa yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat tinggi ?
3.
Macam- macam tumbuhan
tingkat rendah dan tinggi
4.
Apa saja ciri ciri dari tumbuhan tingkat
rendah dan tinggi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tumbuhan Tingkat Rendah
Tumbuhan tingkat
rendah merupakan kelompok tumbuhan yang struktur tubuhnya sederhana. Sebagian
tumbuhan tingkat rendah ada yang memiliki organ seperti batang, akar, dan daun
namun bukan merupakan organ sejati. Tumbuhan yang tidak memiliki bunga dan
jaringan pembuluh bukan termasuk organ sejati. Tumbuhan tingkat rendah
diantaranya yaitu:
Lumut ( Bryophyta)
adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau
dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut
yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang
dapat menghasilkan klorofil A dan B,
sehingga dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk
kedalam kingdom plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua organisme
yang multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding selnya
mempunyai selulosa. Organisme yang termasuk kedalam plantae ini hampir
seluruhnya bersifat autotrof (membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya
matahari saat proses fotosintesis.
Siklus hidup tumbuhan
lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara reproduksi seksual dan
aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan menjadi protonema, dari
protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit ini punya satu sel
kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini menghasilkan
gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan anteredium pada jantan dan
arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi oleh daun khusus (bract).
Macam-Macam
Tumbuhan Tingkat Rendah
Jamur
(Fungi)
Kata
jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur
(fungi) adalah yang
sifatnya eukariotik dan tidak berklorofil. jamur (fungi) ini
reproduksi dengan secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan
fragmentasi. Sedangkan dengan secara seksual dengan zigospora, askospora, dan
basidiospora. Jamur (fungi) ini
hidupnya ditempat-tempat yang berlembap, air laut, air tawar, ditempat yang
asam dan bersimbosis dengan ganggang yang membentuk lumut (lichenes)
Ciri-Ciri Jamur
·
Jamur tidak mempunyai klorfil, yang sehingga jamur
adalah tumbuhan heterotrof yang
hidup sebagai parasit.
·
Jamur mempunyai inti sejati
· Tubuh dari
jamur terdiri atas satu sel atau banyak sel
· Tubuhnya ada
berapa benang-benang halus yang disebut dengan hifa.
· Tubuhnya belum
bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun (thallus)
Lumut
Lumut (dalam bahasa
yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat,
yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan
bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut
ini hidup pada batu, kayu gelondongan, pepohonan, dan ditanah. Lumut tersebar
hampir diseluruh belahan dunia, terkecuali didalam laut. Lumut mempunyai
sel-sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil A dan B, sehingga dapat
membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk kedalam kingdom
plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua organisme yang multiseluler
dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding selnya mempunyai selulosa.
Organisme yang termasuk kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof
(membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses
fotosintesis
Macam-Macam
Lumut
a. Lumut Hati (HepatiCospida)
Lumut
ini mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang menyerupai bentuk hati dan
juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati. Lumut ini tumbuh dan menempel
di bebatuan, tanah, daun-daun pepohonan
dalam rimba di daerah tropika dan dinding-dinding pada bangunan tua yang
lembab. Lumut hati dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri
(autotrof).
Struktur tubuhnya meliputi akar,
batang, dan daun.Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan
dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram secara vegetatif. Lumut ini juga
bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang disebut dengan gemma,
yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan sporofit.
b. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
Tubuh lumut tanduk
menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul
memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit. Cara perkembang biakannya sama dengan lumut
hati, yaitu perkembang biakan secara generatif dengan membentuk anteridium dan
arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas talus.Salah satu contoh dari lumut
tanduk adalah Anthoceros Laevis.
c. Lumut daun atau lumut sejati
merupakan lumut yang
sering kita jumpai karena tempat hidupnya yang lebih terbuka dibanding lumut
lain, bentuknya pun lebih menarik. Lumut ini disebut dengan lumut sejati dan
tidak memiliki akar.c. Lumut Daun (Musci)
Dalam
lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air.
Lumut dapat menyimpan air yang tertangkap diantara daun dan tangkainhya karena
selnya seperti rozoid dan sel parenkim nya yang dapat menyerap air dan garam
mineral dan bersifat seperti spons. Peranan bryophyta yang lain adalah
memperlambat proses erosi, karena daya penyimpanan airnya lebih baik daripada
daun yang sudah mati. Sehingga memperlambat air pada permukaan tanah yang cepat
dari air hujan ( Bawaihaty dkk., 2014). Dan semua manfaat serta peranan lumut
ini dapat terjadi karena mereka merupakan tumbuhan yang berkelompok dan
bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik
Pterydophyta (Paku-Pakuan)
Tumbuhan paku disebut
juga pterydophyta. Tumbuhan paku memiliki tingkatan lebih tinggi dari lumut
karena memiliki akar, daun, dan batang sejati sehingga disebut kormofita.
Tumbuhan paku memiliki habitat utama ditempat yang lembab, namun tumbuhan paku
juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air, permukaan batu, tanah, serta
dapat juga menempel (epifit) pada pohon. Tumbuhan paku merupakan organisme
multiseluler dan eukariotik. tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga kelompok
berdasarkan jenis sporanya:
a. Paku Homospora, merupakan
tumbuhan paku yang menghasilkan spora, memiliki jenis kelamin dan ukuran yang
sama. Spora jantan dan betina tidak dapat dibedakan. Tumbuhan jenis ini disebut
juga tumbuhan paku Isospora seperti pada paku kawat
b. Paku Heterospora, paku
heterospora merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Spora yang
dihasilkan memiliki ukuran berbeda antara spora jantan dan betina. Spora jantan
berukuran lebih kecil sehingga disebut mikrospora, sedangkan spora betina
berukuran lebih besar sehingga disebut makrospora. Paku heterospora juga
dikenal dengan sebutanan isospora. Contohnya paku rane.
c. Paku Peralihan, paku peralihan
merupakan tumbuhan paku dengan jenis kelamin yang berbeda (jantan atau betina)
namun ukuran sporanya sama, contohnya seperti pada paku ekor kuda. Tumbuhan
paku termasuk ke dalam kingdom plantae dan memiliki beberapa kelas, yaitu:
Psilophyta, Equisetophyta, Lycophyta, dan Filicinae/Pterophyta.
Ciri-Ciri
Paku
· Memiliki akar,
batang dan daun.
· Memiliki pembuluh
angkut xilem dan floem.
· Ukuran
tumbuhan bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga mencapai setinggi 6
meter.
· Penampilan
luar tumbuhan paku beraneka ragam, mulai yang berupa pohon (biasanya tidak
bercabang), semak, epifit, tumbuhan merambat, mengapung di air, hingga
hidrofit.
B. Tumbuhan
Tingkat Tinggi
Gymnospermae adalah tumbuhan yang
bijinya terbuka dan tidak dilindungi. Dengan ciri-ciri
· Bakal biji
tumbuh di megasporofil (daun buah)
· Habitat semak,
perdu atau pohon
· Memiliki akar
tunggang
· Memiliki
batang tumbuh tegak lurus dan bercabang
· Memiliki bunga
terpisah
· Daun pipih dan lebar/ lancip
Contoh Tumbuhan Gymnospermae
Pakis Haji
Angiospermae
adalah tumbuhan yang bijinya dlindungi oleh daging buah dengan ciri-ciri
· Tubuhnya
terdiri dari bunga, daun, batang, dan akar
· Akarnya
berbentuk serabut/tunggang
· Bakal biji
tertutup oleh daun buah
· Daun pipih, tulang daun beraneka ragam
Pakis haji
adalah tumbuhan yang masuk dalam keluarga tumbuhan paku ini memiliki nama lain Cycas
Rumphii merupakan salah satu contoh tumbuhan gymnospermae.Di Indonesia
sendiri sering disebut sebagai ‘sikas’ atau ‘aji’. Di Indonesia, tanaman pakis
haji ini biasanya dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman biasa
yang ditanam di pekarangan rumah.
Klasifikasi
tumbuhan biji tertutup (angiospermae) dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu
monokotil dan dikotil:
1. Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan
dikotil merupakan tumbuhan yang memiliki dua daun lembaga ketika masa
perkecambahannya. Daun lembaga ini merupakan keeping biji yang terpecah menjadi
dua setelah mengalami imbibisi dan pengelupasan testa. Daun lembaga bagi
tumbuhan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan bagi embrio
untuk tumbuh sampai embrio itu tumbuh menjadi tumbuhan baru yang mampu
memproduksi makanan sendiri. Setelah, mampu memproduksi makanan sendiri dengan
sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut dan hilang.
Tumbuhan yang tergolong dalam
kelas ini antara lain terna, semak-semak, perdu dan pohon.
a. Ciri-Ciri Umum Morfologi Dan
Anatomi Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil memiliki
ciri-ciri umum morfologi, diantaranya sebagai berikut :
1) Memiliki dua daun lembaga
2) Akar lembaga tumbuh menjadi
akar primer yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
3) Batang berbentuk kerucut
panjang, biasanya bercabang dengan ruas yang tidak jelas.
4) Duduk daun biasanya tersebar
atau berkarang.
5) Kadang kala disertai daun
penumpu dan jarang berpelepah
6) Tulang daun menyirip atau
menjari.
7) Bunga bersifat di-, tetra,
atau pentamer.
Tumbuhan dikotil memiliki
ciri-ciri umum anatomi, diantaranya sebagai berikut:
1. Baik akar maupun batang
memiliki kabium sehingga menyebabkan pertumbuhannya memperlihatkan pertumbuhan
sekunder.
2. Pada akar sifat radial
berbekas pengangkutannya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan
pertumbuhan menebal.
3. Pada batang berkas pengangkut
tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem disebelah luar,
diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral
terbuka dan kadang-kadang bikolateral.
b.
Tumbuhan Dikotil Beserta Contoh
Berdasarkan
Berdasarkan sifat perhiasan bunganya dibagi menjadi 3 anak kelas (subclass) :
a.
Monochlamydeae (Apetalae)
Tumbuhan yang
tergolong dalam kelas ini berupa pohon atau tumbuhan yang batangnya berkayu,
bunga berkelamin tunggal dengan penyerbukan anemogami. Tumbuhan ini disebut
monochlamydeae karena tidak memiliki perhiasan bunga kalau pun ada hanya satu.
Hiasan bunga ini menyerupai kelopak dan jarang ditemukan menyerupai mahkota
karena itu disebut juga dengan Apetalae (a= tidak, petala= daun mahkota).
Monochlamydeae adalah golongan tumbuhan tanpa perhiasan bunga atau perhiasan
bunganya bersifat sepaloid (menyerupai sepala / daun kelopak) atau petaloid
(menyerupai petala / daun mahkota) atau perigonium (berupa tepala (tidak bisa
dibedakan antara sepala dan petala).
1.)
Solanales (Tubiflorae)
Solanales terdiri
dari beberapa suku antara lain; Solanaceae, Convolvulaceae, Cuscutaceae,
Polemoniaceae, Hydrophyllaceae, Boraginacea, Scrophulariaceae. Contohnya;
Solanum lycopersicum (Tomat).
Tanaman tomat
merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Tomat
merupakan komoditas sayuran yang sangat penting dalam menunjang ketersediaan
pangan dan kecukupan gizi masyarakat. Tomat banyak digemari orang karena
rasanya enak, segar dan sedikit asam serta mengandung banyak vitamin A, C dan
sedikit vitamin B.
2.)
Apocynales
Ciri dari bangsa ini
adalah biji sebagian basar bersayap atau berambut dengan edosperem yang
terbentuk seara nukleat, lembaga lurus. Suku dari Apocynales ini antara lain;
Apocynaceae, Loganiaceae, Gentianaceae, Asclepiadaceae. Contohnya; Alamanda Sp.
3.)
Asterales
Bangsa ini kebanyakan
berupa terna, jarang berupa tumbuhan berkayu, sering mempunyai saluran-saluran
getah atau kelenjar-kelenjar minyak. Suku-sukunya antara lain; Campanulaceae, Compositae.
Contonya Helianthus annuus (bunga matahari)
2.
Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan
monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki daun lembaga ketika masa perkecambahannya.
Daun lembaga ini merupakan keeping biji yang terbentuk setelah mengalami imbibisi
dan pengelupasan testa. Daun lembaga bagi tumbuhan berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan bagi embrio untuk tumbuh sampai embrio itu tumbuh
menjadi tumbuhan baru yang mampu memproduksi makanan sendiri. Setelah, mampu
memproduksi makanan sendiri dengan sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut
dan hilang.
a. Ciri-ciri Umum Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil memiliki
ciri-ciri umum morfologi, diantaranya sebagai berikut :
1) Akar serabut
2) Batang berkayu atau tidak
bercabang
3) Ruas-ruas tidak tampak jelas
4) Sebagian besar daun tunggal
5) Bertulang daun sejajar atau
melengkung
6) Duduk daun berseling atau
roset
7) Bunga berkelipatan tiga
8) Buah dengan biji mempunyai
endosterm
9) Akar dan pucuk dilindungi oleh
koleroiza.
Tumbuhan monokotil memiliki
ciri-ciri umum Anatomi, diantaranya sebagai berikut :
1) Struktur akar terdiri atas
jaringan primer saja
2) Silinder pusat tergolong
aktinostele
3) Endodermis dapat dibedakan
pada penampang melintang
4) Tidak berkambium
5) Berkas-berkas pembuluh
pengangkutnya bersifat kolateral tertutup dan tersebar.
b) Sub Kelas Tumbuhan monokotil
Beserta Contoh
1.
Graminae atau Poaceae (rumput-rumputan): macam-macam rumput, padi, jagung,
tebu, alang-alang dan sebagainya. Suku rumput-rumputan termasuk kelompok
tumbuhan monokotil. Suku ini meliputi jenis tumbuhan liar dan tumbuhan yang
sudah dibudidayakan, seperti: padi, jagung, tebu, bambo, rumput gajah, serai
dan sebaginya. Padi gandum dan jagung merupakan bahan utama penghasil bahan pangan
yang penting. Ciri utama kelompok suku ini adalah batnagnya berongga, dan
berbuku-buku, daunnya berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar. Duduk aun
berseling pada batang. Bunga ada yang berkelamin satu dan ada yang berkelamin
dua letaknya di ketiak daun.
2.
Palmae atau arecaceae (palem-paleman): pinang, kelapa sawit, sagu, enau, salak
dan sebagainya.
Enau (Arenga pinnata)
sering juga disebut dengan nama aren. Enau termasuk suku pinang-pinangan yang
dapat hidup pada ketinggian 1400 m gpl. Tinggi pohn enau bisa mencapai 25 m
dengan diameter 65 cm. batangnya lurus, kokoh, tidak berduri dan tidak
bercabang. Bagian atasnya diselimuti dengan serabut berwarna hitam yang dikenal
dengan ijuk. Bunga enau berumah satu. Bunga jantan dan betina tersusun dalam
tongkol yang berbeda. Letaknya diketiak daun. Panjang tongkol hingga mencapai
2,5 m. Enau tergolong kedalam jenis tanaman serba guna, tandan bunga jantan
yang mekar dapat menghasilkan air nira, air nira ini dapat diolah menjadi gula
arena tau juga dapat dipermentasikan menjadi semcam minuman beralkohol, buahnya
menghasilkan kolang-kaling.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tumbuhan
Monoctyledoneae terdiri atas beberapa ordo diantaranya adalah Ordo Glumiflorae,
Ordo Principes, dan Ordo Farinosae. Masing-masin ordo memiliki ciri khas
masing-masing dan peranannya masing-masing. Ordo Glumiflorae merupakan ordo
dari rumput-rumputan. Tumbuhan ini habitus berupa herba perenial Habitus berupa
herba parenial kadang-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi. Batang dengan
posisi yang bermacam-macam. Daun
kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar. Bunga kecil disebut floret
tersusun dalam bulir.Benang sari biasanya 3, 6 atau lebih. Ovarium menumpang
(superum), terdiri atas 2-3 karpel. Misalnya Oryza sativa, Zea mays.Ordo
Principes merupakan Habitus seperti pohon atau perdu. Daun kebanyakan besar
dengan daun majemuk ayau berbagi, pertulangan daun menjari atau menyirip. Bunga
kecil membentuk bunga majemuk seperti bulir atau tongkol yang pada pangkalnya
terdapat seludang yang membungkusnya. Bakal buah menumpang, beruang satu atau
lebih. MisalnyaCocos nucifera (kelapa). Ordo Farinosae merupakan ordo yang
memiliki berupa bakal buah majemuk, endosperm seperti tepung, dan embrio
terletak di depan chalaza. Misalnya Eichornia crassipes (eceng gondok).
Peranan dari tumbuhan tersebut
yaitu sebagai bahan pokok makanan, sebagai makanan ternak, sebagai bahan
obat-obatan, bahan bangunan, membuat kerajinan tangan, dan sebagai gulma
Tumbuhan tingkat
rendah merupakan tumbuhan yang tidak
memiliki batang, akar, dan daun sejati. Tumbuhan tingkat
rendah terbagi menjadi empat macam yaitu tumbuhan belah (Schyzophyta),
tumbuhan talus (Thallophyta), tumbuhan lumut (Bryophyta), dan tumbuhan paku
(Pteridophyta). Masing- masing jenis tumbuhan tingkat rendah memiliki
taksonominya berbeda-beda.
1.
Tumbuhan
belah yang dapat hidup di air, tanah, atau pun menumpang pada tumbuhan lain
serta dapat membelah diri untuk berkembang biak seperti bakteri atau ganggang
biru.
2.
Tumbuhan
talus memiliki organ tubuh yang tidak dapat dibedakan antara akar, daun, dan
batangnya seperti ganggang, jamur dan lain sebagainya.
3.
Tumbuhan
lumut merupakan tumbuhan yang hidup didarat dan umumnya berwarna hijau dengan
ukuran kecil. Lumut mempunyai sel- sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil A dan B, sehingga dapat membuat
makanan sendiri dan bersifat autotrof.
4.
Tumbuhan
paku merupakan tumbuhan yang memiliki akar, daun, dan batang sejati sehingga
disebut kormofita. Tumbuhan paku hidup ditempat yang lembab atau di air,
permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel pada pohon.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Abdurahman,
Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Bandung. PT. Grafindo Media Pratama.
·
Abtokhi,
Ahmad. 2008. Sains untuk PGMI dan PGSD.Malang : UIN Malang Press
·
Campbell,
Neil A. dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Djoko. 2006. Ensiklopedia Tumbuhan. Jakarta: Exact
Santoso, Djoko. 2006. Ensiklopedia Tumbuhan. Jakarta: Exact
·
Bawaihaty,
N., Istomo, dan Iwan Hilwan. 2014. Keanekaragaman dan Peraan Ekologi Bryophyta
di Hutan Sesaot Lombok, Nusa Tenggara Barat.Jurnal Silvikultur Tropika,
5(1):13-17.
·
Lukitasari.
M., Erny. P., Pujiati. 2013. Analysis of Variety and Identification of
Microscopic Algae in Rice Field Areas ManguharjoMadiun. Analisis Kenakaragaman dan
Identifikasi Alga Mikroskopis. 16 (7) : 755 – 760.
·
Muamar,
M. R dan Rahmi. 2017. Analisis Keterampilan Proses Sains Dan Keterampilan
Kognitif Siswa Melalui Metode Praktikum Biologi Pada Sub Materi Schizophyta Dan
Thallophyta. Jurnal Pendidikan Almuslim, 5(1): 1-10.
·
Susilowarno,
R.G, Hartono, R.S, Mulyadi, Mutiarsih, T.E, Murtiningsih, dan Umiyati. 2008. Biologi.
Jakarta: Grasindo.
0 komentar:
Posting Komentar