Jumat, 12 April 2019

Botani Tumbuhan Tingkat Tinggi dn Rendah Kelompok1


MAKALAH
BOTANI TUMBAHAN TINGKAT TINGGI DAN RENDAH


Di Susun oleh :
Kelompok 1


1. Fiqi Aulia Rahman    (1886206001)
2. Faisal Abda’u            (1886206054)
3. Novita Anwarti          (1886206006)
4. Windi Nur Safitri       (1886206003)




Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
2019










KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan  nikmat-Nya kepada kita semua sehingga kelompok kami diberikan kelancaran dalam membuat makalah yang berjudul “Botani Tumbuhan Tingkat Tinggi dan Rendah”. Shalawat dan salam semoga selamanya tercurah dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya serta seluruh umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan semoga kita akan mendapatkan sya’fatnya nanti diakhirat
Dalam makalah ini kami uraikan berbagai hal terkait masalah pengertian botani tumbuhan tinggi dan rendah ataupun tentang Class tumbuhan , baik itu tingkat tinggi dan tingkat rendah serta beberapa hal lainya yang berkaitan dengan tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselesaikanya makalah ini
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kami pun masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga Makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.

Samarinda, 24 Februari 2019


                                                                                                            PENULIS











DAFTAR ISI
Cover judul................................................................................................................ i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
Pembahasan................................................................................................................ 4
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................ 38
Daftar Pustaka........................................................................................................... 39















BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang

Tumbuhan yang ada di dunia sangatlah beraneka ragam. Keaneka ragaman tersebut meliputi ukuran, bentuk, warna, struktur, fungsi, dan lain-lain. Karena keaneka ragaman tumbuhan tersebut, ilmu taksonomi tumbuhan ada untuk mempermudah dan sistematis dalam mempelajari identifikasi, tata nama, dan klasifikasi tumbuhan.Dalam taksonomi tumbuhan terdapat klasifikasi tumbuhan, pada setiap kategori apabila dibahas satu persatu tentu akan menghabiskan waktu yang sangat lama. Karena aspek pembahasa dapat mencakup berbagai macam aspek mengingat bukti klasifikasi sendiri terdapat beraneka ragam, seperti bukti anatomi, morfologi, fisiologi, ekologi, dan lain-lain. Pada klasifikasi tumbuhan salah satu kategori divisio terdapat takson spermatophyta yang memiliki subdivision Angiospermae. Angiospermae sendiri terbagi menjadi dua yaitu, monokoti dan dikotil.
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan yang sudah berkormus dan memiliki alat reproduksi generatif. Tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi dua subdivisio yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae merupakan tumbuhan yang berbiji terbuka dan belum memiliki bunga sesungguhnya, sedangkan Angiospermae merupakan tumbuhan yang berbiji tertutup dan sudah memiliki bunga yang sesungguhnya. Subdivisio Angiospermae dibagi menjadi dua kelas berdasarkan kepingan bijinya, yaitu Classis Monocotyledoneae merupakan biji berkeping satu dan Classis Dicotyledoneae merupakan biji berkeping dua. Antara dua kelas tersebut memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya satu dengan yang lainnya. Classis Monocotyledoneae merupakan kela tumbuhan yang memiliki biji berkeping satu. Tumbuhan ini memiliki akar serabut, batang lurus dan ada yang bercabang. Pertulangan daun umumnya sejajar atau melengkung. Classis Monocotyledoneae dapat dibagi menjadibeberapa ordo. Dibawah ini akan dibahas beberapa ordo mengenai Classis Monocotyledoneae
 Tumbuhan tingkat rendah merupakan kelompok tumbuhan yang berstruktur tubuh dan perkembangan organ tubuhnya masih sangat sederhana. Meskipun sebagian ada yang memiliki organ seperti batang, akar, dan daun namun bukan merupakan organ sejati. Tumbuhan yang tidak memiliki bunga dan jaringan pembuluh bukan termasuk organ sejati. Tumbuhan tersebut tidak memiliki bunga dan jaringan pembuluh angkut sehingga penyaluran materi di dalam tubuh dilakukan dengan cara difusi. Termasuk kelompok tumbuhan tingkat rendah diantaranya ciri-ciri
tumbuhan tingkat rendah memiliki ciri khas tumbuhan tingkat rendah yaitu tumbuhan belah (schizophyta), tumbuhan talus (thallophyta), tumbuhan lumut (bryophta), serta tumbuhan paku (pteridophyta) sesuai dengan tumbuhan belah merupakan tumbuhan yang berkembang biak dengan cara membelah diri dan merupakan tumbuhan bersel satu. Istilah untuk menyebutkan masing masing tumbuhan itu tempat tidak boleh diubah sehingga masing-masing menunjukan kedudukan dalam menunjukan kategorinya dalam sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu takson sekaligus mencerminkan. Posisidan tinggi tingkatnya dalam hierarki klasifikasi.

























B.  Rumusan Masalah

Agar penulisan makalah ini terstruktur dan mencapai tujuan yang diinginkan maka hendaklah kita membuat beberapa rumusan masalah rumusan masalahnya adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat rendah ?
2.      Apa yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat tinggi ?
3.      Macam- macam tumbuhan tingkat rendah dan tinggi
4.      Apa saja ciri ciri dari tumbuhan tingkat rendah dan tinggi ?




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tumbuhan Tingkat Rendah
Tumbuhan tingkat rendah merupakan kelompok tumbuhan yang struktur tubuhnya sederhana. Sebagian tumbuhan tingkat rendah ada yang memiliki organ seperti batang, akar, dan daun namun bukan merupakan organ sejati. Tumbuhan yang tidak memiliki bunga dan jaringan pembuluh bukan termasuk organ sejati. Tumbuhan tingkat rendah diantaranya yaitu:
Lumut ( Bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan  klorofil A dan B, sehingga dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk kedalam kingdom plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding selnya mempunyai selulosa. Organisme yang termasuk kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses fotosintesis.
Siklus hidup tumbuhan lumut bersifat metagenesis, karena bergantian antara reproduksi seksual dan aseksual. Awalnya sporofit menghasilkan spora yang akan menjadi protonema, dari protonema inilah gametofit terbentuk. Generasi gametofit ini punya satu sel kromosom yang disebut dengan haploid (n) dan gametofit ini menghasilkan gametangium (organ reproduksi) yang disebut dengan anteredium pada jantan dan arkegonium pada betina. Gametangium dilindungi oleh daun khusus (bract).
Macam-Macam Tumbuhan Tingkat Rendah
Jamur (Fungi)
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi) adalah yang sifatnya eukariotik dan tidak berklorofil.  jamur (fungi) ini reproduksi dengan secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan dengan secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Jamur (fungi) ini hidupnya ditempat-tempat yang berlembap, air laut, air tawar, ditempat yang asam dan bersimbosis dengan ganggang yang membentuk lumut (lichenes)
Ciri-Ciri Jamur
·  Jamur tidak mempunyai klorfil, yang sehingga jamur adalah tumbuhan heterotrof yang   
hidup sebagai parasit.
·  Jamur mempunyai inti sejati
·  Tubuh dari jamur terdiri atas satu sel atau banyak sel
·  Tubuhnya ada berapa benang-benang halus yang disebut dengan hifa.
·  Tubuhnya belum bisa dibedakan antara akar, batang, dan daun (thallus)

Lumut

Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut ini hidup pada batu, kayu gelondongan, pepohonan, dan ditanah. Lumut tersebar hampir diseluruh belahan dunia, terkecuali didalam laut. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan  klorofil A dan B, sehingga dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk kedalam kingdom plantae, yang mana kingdom plantae meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dan dinding selnya mempunyai selulosa. Organisme yang termasuk kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses fotosintesis
Macam-Macam Lumut
    a. Lumut Hati (HepatiCospida)
Lumut ini mempunyai bentuk khas yaitu lekukan-lekukan yang menyerupai bentuk hati dan juga terbagi atas dua lobus, sama seperti hati. Lumut ini tumbuh dan menempel di bebatuan, tanah,  daun-daun pepohonan dalam rimba di daerah tropika dan dinding-dinding pada bangunan tua yang lembab. Lumut hati dapat melakukan fotosintesis untuk makanannya sendiri (autotrof).
Struktur tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun.Lumut hati berkembang biak dengan oogami secara generatif, dan dengan fragmentasi, tunas, dan kuncup eram secara vegetatif. Lumut ini juga bereproduksi secara aseksual dengan menggunakan sel yang disebut dengan gemma, yang berbentuk mangkok dan terletak dipermukaan sporofit.

    b. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
Tubuh lumut tanduk menyerupai lumut hati yaitu seperti talus, tetapi sporofitnya berbentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit.  Cara perkembang biakannya sama dengan lumut hati, yaitu perkembang biakan secara generatif dengan membentuk anteridium dan arkhegonium yang terkumpul pada sisi atas talus.Salah satu contoh dari lumut tanduk adalah Anthoceros Laevis.
    c. Lumut daun atau lumut sejati
merupakan lumut yang sering kita jumpai karena tempat hidupnya yang lebih terbuka dibanding lumut lain, bentuknya pun lebih menarik. Lumut ini disebut dengan lumut sejati dan tidak memiliki akar.c. Lumut Daun (Musci)
            Dalam lingkungan, lumut mempunyai peran sebagai penyedia oksigen, penyimpan air. Lumut dapat menyimpan air yang tertangkap diantara daun dan tangkainhya karena selnya seperti rozoid dan sel parenkim nya yang dapat menyerap air dan garam mineral dan bersifat seperti spons. Peranan bryophyta yang lain adalah memperlambat proses erosi, karena daya penyimpanan airnya lebih baik daripada daun yang sudah mati. Sehingga memperlambat air pada permukaan tanah yang cepat dari air hujan ( Bawaihaty dkk., 2014). Dan semua manfaat serta peranan lumut ini dapat terjadi karena mereka merupakan tumbuhan yang berkelompok dan bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik








    Pterydophyta (Paku-Pakuan)
Tumbuhan paku disebut juga pterydophyta. Tumbuhan paku memiliki tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati sehingga disebut kormofita. Tumbuhan paku memiliki habitat utama ditempat yang lembab, namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air, permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon. Tumbuhan paku merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan jenis sporanya:
a. Paku Homospora, merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan spora, memiliki jenis kelamin dan ukuran yang sama. Spora jantan dan betina tidak dapat dibedakan. Tumbuhan jenis ini disebut juga tumbuhan paku Isospora seperti pada paku kawat
b. Paku Heterospora, paku heterospora merupakan tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Spora yang dihasilkan memiliki ukuran berbeda antara spora jantan dan betina. Spora jantan berukuran lebih kecil sehingga disebut mikrospora, sedangkan spora betina berukuran lebih besar sehingga disebut makrospora. Paku heterospora juga dikenal dengan sebutanan isospora. Contohnya paku rane.
c. Paku Peralihan, paku peralihan merupakan tumbuhan paku dengan jenis kelamin yang berbeda (jantan atau betina) namun ukuran sporanya sama, contohnya seperti pada paku ekor kuda. Tumbuhan paku termasuk ke dalam kingdom plantae dan memiliki beberapa kelas, yaitu: Psilophyta, Equisetophyta, Lycophyta, dan Filicinae/Pterophyta.
Ciri-Ciri Paku
·  Memiliki akar, batang dan daun.
·  Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem.
·  Ukuran tumbuhan bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga mencapai setinggi 6  
    meter.
·  Penampilan luar tumbuhan paku beraneka ragam, mulai yang berupa pohon (biasanya tidak  
    bercabang), semak, epifit, tumbuhan merambat, mengapung di air, hingga hidrofit.

B.     Tumbuhan Tingkat Tinggi

Gymnospermae adalah tumbuhan yang bijinya terbuka dan tidak dilindungi. Dengan ciri-ciri
·  Bakal biji tumbuh di megasporofil (daun buah)
·  Habitat semak, perdu atau pohon
·  Memiliki akar tunggang
·  Memiliki batang tumbuh tegak lurus dan bercabang
·  Memiliki bunga terpisah
·  Daun pipih dan lebar/ lancip
Contoh Tumbuhan Gymnospermae
Pakis Haji


Angiospermae adalah tumbuhan yang bijinya dlindungi oleh daging buah dengan ciri-ciri
·  Tubuhnya terdiri dari bunga, daun, batang, dan akar
·  Akarnya berbentuk serabut/tunggang
·  Bakal biji tertutup oleh daun buah
·  Daun pipih, tulang daun beraneka ragam








             Pakis haji adalah tumbuhan yang masuk dalam keluarga tumbuhan paku ini memiliki nama lain Cycas Rumphii merupakan salah satu contoh tumbuhan gymnospermae.Di Indonesia sendiri sering disebut sebagai ‘sikas’ atau ‘aji’. Di Indonesia, tanaman pakis haji ini biasanya dibudidayakan sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman biasa yang ditanam di pekarangan rumah.






Klasifikasi tumbuhan biji tertutup (angiospermae) dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu monokotil dan dikotil:

1. Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang memiliki dua daun lembaga ketika masa perkecambahannya. Daun lembaga ini merupakan keeping biji yang terpecah menjadi dua setelah mengalami imbibisi dan pengelupasan testa. Daun lembaga bagi tumbuhan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan bagi embrio untuk tumbuh sampai embrio itu tumbuh menjadi tumbuhan baru yang mampu memproduksi makanan sendiri. Setelah, mampu memproduksi makanan sendiri dengan sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut dan hilang.
Tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini antara lain terna, semak-semak, perdu dan pohon.
a. Ciri-Ciri Umum Morfologi Dan Anatomi Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri umum morfologi, diantaranya sebagai berikut :
1) Memiliki dua daun lembaga
2) Akar lembaga tumbuh menjadi akar primer yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
3) Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang dengan ruas yang tidak jelas.
4) Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang.
5) Kadang kala disertai daun penumpu dan jarang berpelepah
6) Tulang daun menyirip atau menjari.
7) Bunga bersifat di-, tetra, atau pentamer.
Tumbuhan dikotil memiliki ciri-ciri umum anatomi, diantaranya sebagai berikut:
1. Baik akar maupun batang memiliki kabium sehingga menyebabkan pertumbuhannya memperlihatkan pertumbuhan sekunder.
2. Pada akar sifat radial berbekas pengangkutannya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal.
3. Pada batang berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem disebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka dan kadang-kadang bikolateral.

b.  Tumbuhan Dikotil Beserta Contoh
Berdasarkan Berdasarkan sifat perhiasan bunganya dibagi menjadi 3 anak kelas (subclass) :
a. Monochlamydeae (Apetalae)
Tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini berupa pohon atau tumbuhan yang batangnya berkayu, bunga berkelamin tunggal dengan penyerbukan anemogami. Tumbuhan ini disebut monochlamydeae karena tidak memiliki perhiasan bunga kalau pun ada hanya satu. Hiasan bunga ini menyerupai kelopak dan jarang ditemukan menyerupai mahkota karena itu disebut juga dengan Apetalae (a= tidak, petala= daun mahkota). Monochlamydeae adalah golongan tumbuhan tanpa perhiasan bunga atau perhiasan bunganya bersifat sepaloid (menyerupai sepala / daun kelopak) atau petaloid (menyerupai petala / daun mahkota) atau perigonium (berupa tepala (tidak bisa dibedakan antara sepala dan petala).
1.) Solanales (Tubiflorae)
Solanales terdiri dari beberapa suku antara lain; Solanaceae, Convolvulaceae, Cuscutaceae, Polemoniaceae, Hydrophyllaceae, Boraginacea, Scrophulariaceae. Contohnya; Solanum lycopersicum (Tomat).
Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Tomat merupakan komoditas sayuran yang sangat penting dalam menunjang ketersediaan pangan dan kecukupan gizi masyarakat. Tomat banyak digemari orang karena rasanya enak, segar dan sedikit asam serta mengandung banyak vitamin A, C dan sedikit vitamin B.
2.) Apocynales
Ciri dari bangsa ini adalah biji sebagian basar bersayap atau berambut dengan edosperem yang terbentuk seara nukleat, lembaga lurus. Suku dari Apocynales ini antara lain; Apocynaceae, Loganiaceae, Gentianaceae, Asclepiadaceae. Contohnya; Alamanda Sp.
3.) Asterales
Bangsa ini kebanyakan berupa terna, jarang berupa tumbuhan berkayu, sering mempunyai saluran-saluran getah atau kelenjar-kelenjar minyak. Suku-sukunya antara lain; Campanulaceae, Compositae. Contonya Helianthus annuus (bunga matahari)






2. Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki daun lembaga ketika masa perkecambahannya. Daun lembaga ini merupakan keeping biji yang terbentuk setelah mengalami imbibisi dan pengelupasan testa. Daun lembaga bagi tumbuhan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan bagi embrio untuk tumbuh sampai embrio itu tumbuh menjadi tumbuhan baru yang mampu memproduksi makanan sendiri. Setelah, mampu memproduksi makanan sendiri dengan sendirinya daun lembaga ini akan mengkerut dan hilang.
a. Ciri-ciri Umum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri umum morfologi, diantaranya sebagai berikut :
1) Akar serabut
2) Batang berkayu atau tidak bercabang
3) Ruas-ruas tidak tampak jelas
4) Sebagian besar daun tunggal
5) Bertulang daun sejajar atau melengkung
6) Duduk daun berseling atau roset
7) Bunga berkelipatan tiga
8) Buah dengan biji mempunyai endosterm
9) Akar dan pucuk dilindungi oleh koleroiza.
Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri umum Anatomi, diantaranya sebagai berikut :
1) Struktur akar terdiri atas jaringan primer saja
2) Silinder pusat tergolong aktinostele
3) Endodermis dapat dibedakan pada penampang melintang
4) Tidak berkambium
5) Berkas-berkas pembuluh pengangkutnya bersifat kolateral tertutup dan tersebar.
b) Sub Kelas Tumbuhan monokotil Beserta Contoh
1. Graminae atau Poaceae (rumput-rumputan): macam-macam rumput, padi, jagung, tebu, alang-alang dan sebagainya. Suku rumput-rumputan termasuk kelompok tumbuhan monokotil. Suku ini meliputi jenis tumbuhan liar dan tumbuhan yang sudah dibudidayakan, seperti: padi, jagung, tebu, bambo, rumput gajah, serai dan sebaginya. Padi gandum dan jagung merupakan bahan utama penghasil bahan pangan yang penting. Ciri utama kelompok suku ini adalah batnagnya berongga, dan berbuku-buku, daunnya berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar. Duduk aun berseling pada batang. Bunga ada yang berkelamin satu dan ada yang berkelamin dua letaknya di ketiak daun.

2. Palmae atau arecaceae (palem-paleman): pinang, kelapa sawit, sagu, enau, salak dan sebagainya.
Enau (Arenga pinnata) sering juga disebut dengan nama aren. Enau termasuk suku pinang-pinangan yang dapat hidup pada ketinggian 1400 m gpl. Tinggi pohn enau bisa mencapai 25 m dengan diameter 65 cm. batangnya lurus, kokoh, tidak berduri dan tidak bercabang. Bagian atasnya diselimuti dengan serabut berwarna hitam yang dikenal dengan ijuk. Bunga enau berumah satu. Bunga jantan dan betina tersusun dalam tongkol yang berbeda. Letaknya diketiak daun. Panjang tongkol hingga mencapai 2,5 m. Enau tergolong kedalam jenis tanaman serba guna, tandan bunga jantan yang mekar dapat menghasilkan air nira, air nira ini dapat diolah menjadi gula arena tau juga dapat dipermentasikan menjadi semcam minuman beralkohol, buahnya menghasilkan kolang-kaling.














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Tumbuhan Monoctyledoneae terdiri atas beberapa ordo diantaranya adalah Ordo Glumiflorae, Ordo Principes, dan Ordo Farinosae. Masing-masin ordo memiliki ciri khas masing-masing dan peranannya masing-masing. Ordo Glumiflorae merupakan ordo dari rumput-rumputan. Tumbuhan ini habitus berupa herba perenial Habitus berupa herba parenial kadang-kadang berupa semak atau pohon yang tinggi. Batang dengan posisi yang bermacam-macam.  Daun kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar. Bunga kecil disebut floret tersusun dalam bulir.Benang sari biasanya 3, 6 atau lebih. Ovarium menumpang (superum), terdiri atas 2-3 karpel. Misalnya Oryza sativa, Zea mays.Ordo Principes merupakan Habitus seperti pohon atau perdu. Daun kebanyakan besar dengan daun majemuk ayau berbagi, pertulangan daun menjari atau menyirip. Bunga kecil membentuk bunga majemuk seperti bulir atau tongkol yang pada pangkalnya terdapat seludang yang membungkusnya. Bakal buah menumpang, beruang satu atau lebih. MisalnyaCocos nucifera (kelapa). Ordo Farinosae merupakan ordo yang memiliki berupa bakal buah majemuk, endosperm seperti tepung, dan embrio terletak di depan chalaza. Misalnya Eichornia crassipes (eceng gondok).
Peranan dari tumbuhan tersebut yaitu sebagai bahan pokok makanan, sebagai makanan ternak, sebagai bahan obat-obatan, bahan bangunan, membuat kerajinan tangan, dan sebagai gulma
Tumbuhan tingkat rendah merupakan tumbuhan yang tidak  memiliki batang, akar, dan daun sejati. Tumbuhan  tingkat  rendah terbagi menjadi empat macam yaitu tumbuhan belah (Schyzophyta), tumbuhan talus (Thallophyta), tumbuhan lumut (Bryophyta), dan tumbuhan paku (Pteridophyta). Masing- masing jenis tumbuhan tingkat rendah memiliki taksonominya berbeda-beda.
1.      Tumbuhan belah yang dapat hidup di air, tanah, atau pun menumpang pada tumbuhan lain serta dapat membelah diri untuk berkembang biak seperti bakteri atau ganggang biru.
2.      Tumbuhan talus memiliki organ tubuh yang tidak dapat dibedakan antara akar, daun, dan batangnya seperti ganggang, jamur dan lain sebagainya.
3.      Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang hidup didarat dan umumnya berwarna hijau dengan ukuran kecil. Lumut mempunyai sel- sel plastid yang dapat menghasilkan  klorofil A dan B, sehingga dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof.
4.      Tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang memiliki akar, daun, dan batang sejati sehingga disebut kormofita. Tumbuhan paku hidup ditempat yang lembab atau di air, permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel pada pohon.

DAFTAR PUSTAKA
·         Abdurahman, Deden. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Bandung. PT. Grafindo Media Pratama.
·         Abtokhi, Ahmad. 2008. Sains untuk PGMI dan PGSD.Malang : UIN Malang Press
·         Campbell, Neil A. dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Santoso, Djoko. 2006. Ensiklopedia Tumbuhan. Jakarta: Exact
·         Bawaihaty, N., Istomo, dan Iwan Hilwan. 2014. Keanekaragaman dan Peraan Ekologi Bryophyta di Hutan Sesaot Lombok, Nusa Tenggara Barat.Jurnal Silvikultur Tropika, 5(1):13-17.
·         Lukitasari. M., Erny. P., Pujiati. 2013. Analysis of Variety and Identification of Microscopic Algae in Rice Field Areas ManguharjoMadiun. Analisis Kenakaragaman dan Identifikasi Alga Mikroskopis. 16 (7) : 755 – 760.
·         Muamar, M. R dan Rahmi. 2017. Analisis Keterampilan Proses Sains Dan Keterampilan Kognitif Siswa Melalui Metode Praktikum Biologi Pada Sub Materi Schizophyta Dan Thallophyta. Jurnal Pendidikan Almuslim, 5(1): 1-10.
·         Susilowarno, R.G, Hartono, R.S, Mulyadi, Mutiarsih, T.E, Murtiningsih, dan Umiyati. 2008. Biologi. Jakarta: Grasindo.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

adsense

Sosiologi Antropologi

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini